bakabar.com, CIANJUR - Oknum guru Bimbingan Konseling (BK) di SMAN 1 Ciranjang, Kabupaten Cianjur diduga lecehkan siswi berinisial SD (18).
Pelecehan seksual tersebut dilakukan saat korban tengah mengikuti Ujian Asesment atau minat bakat pada Rabu (8/11) lalu.
Baca Juga: Di Balik Pernikahan Tersangka Pelecehan Seksual Menikahi Kekasih
SPF (24) kakak korban mengatakan, saat itu adiknya yaitu SD tengah mengikuti ujian di lab komputer, dan mendapatkan meja paling pojok dengan diawasi lima orang guru.
"Saat mulai pelaksanaan ujian minat bakat, guru lain berkeliling. Terduga pelaku sempat menghampiri adik saya dengan menanyakan sesuatu. Tidak ada curiga apapun," katanya saat dihubungi melalui sambungan telepon, Selasa (23/1).
Pada saat kempat orang guru lainnya keluar dari ruangan, pelaku yaitu Yusup Elyadi kembali mendekat dan berdiri dibelakang tempat SD duduk.
"Saat itu adik saya tidak terlalu mengahiraukannya karena sedang fokus ujian. Awalnya adik saya merasa biasa-biasa saja, namun oknum guru BK tersebut mulai mengelus-ngelus punggung selama beberapa menit. Saat itu baru adik saya mulai tidak merasa nyaman," tuturnya.
Baca Juga: Bejat! Pelaku Pelecehan Lakukan Aksinya 10 Kali di Depok
Ia mengatakan, terduga pelaku beberapa kali mengelus-ngelus penggung SD, dan sempat menyakan soal ujian yang dikerjakan adiknya tersebut.
"Saat itu terduga tangan pelaku mulai menyentuh bagian sensitif adik saya, yaitu dengan menyentuh dan meremas payudara sebelah kiri. Namun pada saat itu adik saya tidak berani berontak karena merasa ketakutan dan terancam," ujarnya.
Ia mengatakan, tindakan tidak terpuji yang diduga dilakukan oleh seorang oknum guru BK tersebut dilakukan berkali-kali selama dua jam pelaksaan ujian minat bakat.
Baca Juga: Polisi Tetapkan 1 Tersangka Pelecehan Finalis Miss Universe
"Perbuatan oknum guru tersebut pun sempat diketahui teman adik saya. Akibat kejadian tersebut adik saya sempat murung selama satu minggu dan sering menangis," jelasnya.
Dia menambahkan, pihaknya sudah melaporkan oknum guru BK tersebut ke pihak sekolah SMAN 1 Ciranjang, dan Kepolisian setempat.
"Kita sudah laporkan guru itu ke sekolahnya tapi belum ada tidak lanjut, dan kepolisian hingga saat ini pun masih mandeg karena masih memeriksa saksi," tutupnya.
