bakabar.com, JAKARTA - Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) beserta para aliansinya menggelar aksi mogok nasional imbas dari putusan kenaikan upah minimum provinsi (UMP) yang tidak sesuai dengan tuntutan para buruh, yakni 15 persen.
"Mogok nasional awalan sedang dimulai," kata Ketua Umum KSPI, Said Iqbal kepada bakabar.com, Kamis (30/11).
Mogok kerja nasional ini akan dilakukan hingga ada kepastian dari para gubernur soal kenaikan upah minimum kabupaten/kota (UMK).
Baca Juga: UMK Se-Jatim Ditetapkan Hari Ini, Buruh Desak Kenaikan 15 Persen
Said optimis UMK bakal terkerek naik sesuai dengan tuntutan yang ada. Serta dia meminta pemerintah harus merevisi penetapan upah minimum provinsi (UMP) 2024 naik 15 persen.
"Hari ini penentu bagi perjuangan kaum buruh. Maka untuk memastikan perjuangan itu, para buruh akan melakukan aksi mogok nasional awalan," kata Said.
Terkhusus untuk di Jakarta, Said Iqbal menyoroti rendahnya kenaikan UMP yang hanya 3,6 persen. Padahal, Said meminta agar seminimalnya kenaikan UMP mendekati 15 persen.
Baca Juga: Tuntut UMK Naik 14 Persen, Buruh Cianjur Geruduk Gedung Sate!
Said juga membandingkan dengan kota lain seperti Bekasi yang mengalami kenaikan hingga 14,02 persen, Kab. Bekasi 13,99 persen, Kota Depok 12,99 persen.
"Tidak masuk akal DKI naik upah sebesar 3,6 persen sementara di daerah sekitarnya jauh melebihi dari 3,6 persen. UMP DKI tidak boleh lebih rendah dari Jabodetabek," ungkap Said Iqbal.
Adapun pelaksanaan mogok nasional awal yang diselenggarakan pada hari ini diikuti beberapa kota. Sedangkan jumlah massa aksi akan diikuti oleh ratusan ribu orang di setiap kabupaten atau kota.
Baca Juga: UMP Jateng Mengecewakan, Buruh Konsisten Gelar Aksi
Pertama, ada kawasan industri Cikarang, Kabupaten Bekasi, diikuti 500 orang ribu buruh. Lalu di Provinsi Jawa Timur di Kantor Gubernur, diikuti 100 ribu orang buruh.
Ada juga sw-Bandung Raya di Leuwi Gajah dan Cimareme, diikuti lebih dari 150 ribu buruh. Kemudian di DKI Jakarta di kawasan industri Pulo Gadung dan balai kota, diikuti lebih dari 50 ribu buruh.
Sementara, di Banten dipusatkan di Kantor Gubernur Banten, diikuti lebih dari 100 ribu orang buruh.
"Di kota-kota besar lainnya juga akan melakukan aksi, seperti Semarang, Medan, Makassar, Batam, Banjarmasin, dan lain-lain," jelas dia.
Baca Juga: Tuntut UMP, Aksi Buruh di Bekasi Blokade Pintu Tol Barat
Said Iqbal menegaskan bahwa mogok nasional ini akan terus berlanjut apabila tuntutan para buruh belum terpenuhi. Said mengimbau agar massa aksi tetap tertib dan damai dalam menyampaikan tuntutannya.
"Kalau gubernur nekat untuk merubah dan tidak menetapkan sesuai rekomendasi yang ada, maka kita bisa lakukan mogok nasional lanjutan." tandasnya