bakabar.com, JAKARTA - Kepala Staf Presiden Moeldoko membuka Festival Cap Go Meh di Kota Singkawang, Kalimantan Barat, Minggu (5/2).
Menurutnya festival tersebut sudah masuk dalam warisan budaya tak benda oleh Badan PBB untuk Pendidikan, Ilmu Pengetahuan, dan Kebudayaan (UNESCO).
"Saya sangat tertarik dengan simbol-simbol yang dibangun di Kota Singkawang," kata dia saat memberikan sambutan pembukaan Festival Cap Go Meh di Kota Singkawang dikutip Antara.
Baca Juga: Empat Pencuri Monitor Alat Berat di Proyek IKN Diringkus Polda Kaltim
Dalam kesempatan itu, dia juga mengapresiasi kehadiran Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir pada acara itu.
"Menteri BUMN yang sangat sibuk, tetapi karena kecintaan pada Singkawang, beliau bisa hadir, " katanya.
Selain itu, ia menyatakan ikut berbahagia karena bisa merayakan Cap Go Meh di Kota Singkawang.
Dia mengajak semua tamu yang hadir dalam acara itu untuk meneriakkan slogan "Singkawang semoga hebat".
Baca Juga: Warga Solo Mengeluh Pajak Rumah Naik, Gibran: Stimulusnya juga Naik
Ketua Umum Perkumpulan Industri Kendaraan Listrik Indonesia itu juga menceritakan pengalaman saat menjadi Pangdam XII/Tanjungpura di Kalbar.
Ketika itu terjadi keributan soal patung naga di Singkawang.
"Saya bilang, hai kalian, sebelum kalian lahir, Singkawang sudah seperti ini. Kalian jangan macam-macam," tegasnya.
Ia mengaku ketika itu menyatakan kalau ada apa-apa dengan patung naga, dirinya berdiri di depan untuk melakukan perlindungan.
Baca Juga: Anies, Prabowo hingga RK Larut dalam Nyanyian Konser 3 Dekade Dewa 19
Dalam kesempatan ini, dia mengajak semua pihak di Singkawang untuk mengembangkan kota ini menjadi lebih baik ke depan, seperti negara lainnya yang sukses mengembangkan pariwisata.
Adapun Festival Cap Go Meh pada Minggu pagi ini diisi dengan atraksi permainan sembilan naga dari grup Santo Yosef Kota Singkawang.
Kwmudian arak-arakan 13 jailangkung (keranjang sayur yang berisi roh), ratusan tatung atau dukun yang kerasukan roh leluhur, atraksi gendang dan pikulan altar yang dibawa sejumlah orang.
Baca Juga: Menteri BUMN Ajak Masyarakat Lestarikan Budaya Tanpa Harus Berdebat
Ribuan warga Kota Singkawang menyaksikan acara tersebut, berbaur dengan tamu dan undangan yang berada kursi di bawah tenda berhiaskan kain warna merah dan putih.
Arak-arakan tatung, jalangkung, altar, replika naga, dan barongsai dibawa dan dikawal ratusan orang. Mereka melintasi podium utama untuk memberi hormat kepada tamu dan undangan.