bakabar.com, JAKARTA -Meta digugat karena mencuri informasi algoritma rahasia dari startup bidang kecerdasan buatan atau AI, milik Neural Magic Inc.
Neural Magic sendiri merupakan startup di bidang AI yang berbasis di Somerville, Massachusetts, AS.
Startup ini didirikan oleh dua mantan peneliti Massachusetts Institute of Technology (MIT). Investor startup ini berasal dari sejumlah modal ventura dan perusahaan, mulai dari Andreessen Horowitz, VMware, Comcast, dan Verizon.
Meta selaku perusahaan induk yang menaungi Facebook, WhatsApp dan Instagram tersebut kehilangan kesempatan untuk mengakhiri gugatan di pengadilan federal Boston, AS.
Baca Juga: Realme C55 NFC Rilis di Indonesia, Spesifikasi Gacor Harga Rp2 Jutaan
Alhasil, perusahaan yang didirikan Mark Zuckerberg cs ini harus menghadapi persidangan pada September nanti.
Dikutip dari Reuters pada Rabu (8/3), menurut Hakim Distrik AS Denise Casper, Meta dituduh mencuri informasi rahasia dari startup AI, Neural Magic, yang memungkinkan sistem AI memproses informasi lebih cepat.
Pengadilan juga akan menghadirkan kesaksian dari seorang ahli yang menyebut, Meta berhutang pada Neural Magic sebesar USD766 juta (setara Rp11,7 triliun) dalam bentuk royalti.
Reuters melaporkan, gugatan pencurian algoritme dari Neural Magic kepada Meta sudah terjadi sejak lama yakni pada tahun 2020 ketika perusahaan tersebut masih bernama Facebook.
Baca Juga: Video Pendek Populer di Indonesia, Sehari Bisa Nonton hingga Dua Jam
Algoritme itu memungkinkan komputer yang sederhana menjalankan perhitungan matematis yang rumit dengan lebih efisien dan memungkinkan ilmuwan riset untuk memakai kumpulan data yang lebih besar.
Pada gugatan itu Meta disebut telah menyewa seorang ilmuwan komputer Neural Magic, Aleksandar Zlateski, yang memberi Meta algoritma, dikenal sebagai "jantung" teknologi Neural Magic.
Neural Magic menyebut, Meta menerbitkan algoritme di situs sumber terbuka GitHub dan berterima kasih kepada Zlateski karena telah memecahkan masalah utama, demi kemajuan berkelanjutan Facebook di dunia kecerdasan buatan.
Terkait gugatan tersebut, pihak Meta sempat meminta pengadilan untuk membatalkan kasus tersebut tahun lalu.
Baca Juga: Fakta Menarik Samsung, Dulu Jualan Mie Kini Paling Disegani
Alasannya karena Neural Magic telah gagal mengidentifikasi rahasia dagang atau trademark yang dapat dilindungi dan Zlateski tidak memperoleh informasi tersebut secara benar.
Kendati begitu, pada Senin, 6 Maret 2023, pengadilan mengizinkan kasus Neural Magic terus berlanjut untuk semua, kecuali satu dari 41 rahasia yang dituduhkan kepada Meta, dan telah disalahgunakan.
Hakim Denise Casper mengabulkan sebagian dari permintaan Meta dan Zlateski, menolak klaim Neural Magic bahwa mereka melanggar klausul non-kompetisi atau terlibat dalam praktik bisnis yang tidak adil, menurut hukum Massachusetts.
Kasusnya tecatat dengan nama Neural Magic Inc v Meta Platforms Inc, di Pengadilan Distrik AS, untuk Distrik Massachusetts, Nomor 1:20-cv-10444.