bakabar.com, JAKARTA - Susi sebagai asisten rumah tangga (ART)Ferdy Sambo hadir sebagai saksi Richard Eliezer alias Bharada E, di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan (PN Jaksel). Pada kesempatan itu, Susi dicecar berbagai pertanyaan oleh Majelis Hakim tentang kegiatannya di rumah Ferdy Sambo.
Dalam kesaksiannya, Susi diduga banyak berbohong tentang kesaksiannya dan kerap kali mengucap kata tidak tahu. Bahkan, ia sempat ditegur oleh Ketua Majelis Hakim Wahyu Imam Santosa yang menyebut Susi terjebak dalam kebohongannya sendiri karena sering berubah-ubah dalam memberikan keterangan.
Berikut bakabar.com telah merangkum beberapa pernyataan Susi yang disoroti dan diduga memberikan keterangan palsu. Jakarta, Selasa (1/11).
- Berbohong saat menulis keterangan di Berita Acara Pemeriksaan (BAP)
Saat kejadian di Magelang, Susi bersaksi jika Brigadir J tidak ikut serta dalam menolong Putri Candrawathi saat jatuh di kamar mandi. Namun, kesaksian itu berbeda dengan keterangannya di BAP kepolisian sebelumnya.
"Jadi semua keterangan BAP di polisi tidak benar? Kenapa kamu berubah?" tanya Hakim kepada Susi.
Baca Juga: Bharada E Keberatan: Susi Banyak Bohong!
Susi pun mengaku gugup dan takut saat memberikan keterangan kepada polisi, sehingga memberikan pernyataan yang berbeda saat persidangan.
- Berbohong soal isolasi keluarga Ferdy Sambo
Menurut kesaksian Susi, Ferdy Sambo dan keluarganya pernah terkena Covid-19 dan menjalani isolasi di rumah dinas Duren Tiga. Namun, kesaksian Susi ini pun dibantah oleh Bharada E, ia menyebut keluarga Ferdy Sambo tidak pernah menggunakan rumah dinas di Komplek Duren Tiga untuk isolasi, Sambo selalu menggunakan rumah pribadi di Bangka.
"Tidak pernah ada isolasi di duren tiga," sanggah Bharada E.
Baca Juga: Jaksa Curiga Saksi Susi Gunakan Earphone di Sidang
Susi pun akhirnya memutuskan untuk mencabut keterangan mengenai isolasi mandiri yang awalnya dia sebut dilakukan di rumah dinas Duren Tiga.
- Anak bungsu Sambo dan Putri Candrawathi
Susi menyebut anak bungsu dari Putri Candrawathi yang berusia 1.5 tahun merupakan anak yang dilahirkan oleh Putri Candrawathi. Namun, keterangan itu berbeda dengan saksi lainnya bernama Daden yang menyebut bahwa anak bungsu Putri itu berasal dari adopsi, bukannya anak kandung Putri.
Hakim pun mengingatkan Susi agar tidak lagi berbohong atau menyampaikan keterangan yang tidak sesuai.
"Nanti kamu masih banyak diperiksa, ke depan saya ingatkan saudara jangan banyak bohong," ujar Hakim.
