bakabar.com, BATULICIN – Ada yang unik dalam debat kedua Pemilihan Bupati Tanah Bumbu (Pilbup Tanbu) 2020, Senin (30/11) malam.
Wakil Calon Bupati Tanah Bumbu nomor urut 01, Alpiya Rakhman sempat dibuat bingung oleh sederet pertanyaan yang dilontarkan wakil calon bupati 03, HM Rusli.
Pasalnya, selain tampak gugup HM Rusli juga salah menyebut jabatan Alpiya Rakhman saat menjadi wakil rakyat di DPRD Tanah Bumbu.
“Bila saudara terpilih menjadi bupati tindakan atau kebijakan apa diambil bila mengetahui ada aset daerah yang berubah atau diambil menjadi aset pribadi?” ujar HM Rusli membuka pertanyaan.
HM Rusli kemudian mulai menanyakan komitmen Alpiya Rakhman. Contohnya, bila mengetahui ada tanah hak masyarakat yang dialihkan perusahaan secara sepihak menjadi hak guna usaha atau HGU.
“Tindakan apa yang diambil bila mengetahui tanah hak masyarakat di beberapa desa yang diambil oleh perusahaan menjadi HGU atau terindikasi menjadi jalan batu bara atau hauling?” tanya kakak kandung pengusaha ternama Kalsel, Haji Isam itu.
Menyambung pertanyaannya, HM Rusli kemudian mencecar Alpiya dengan pertanyaan terkait komitmen untuk tidak memperkaya diri bila terpilih menjadi wakil bupati.
Haji Rusli mengaku bangga terhadap Alpiya Rakhman yang punya komitmen tinggi terhadap pembangunan.
Namun setelah dirinya sosialisasi ke Kecamatan Satui, ada desa terpencil tertinggal yang infrastruktur jalan, kesehatan, dan lainnya dinilai sangat memprihatinkan.
“Sebagai legislator yang menduduki dua periode wakil ketua komitmen [Wakil Ketua DPRD Tanah Bumbu, red],” ujar HM Rusli. “Anda menjadi pertanyaan masyarakat tidak dapat membangun daerah sesuai daerah pemilihan dapil sehingga masyarakat saudara bosan dengan janji janji dengan pertemuan yang anda lakukan.”
Wakil ketua komitmen dimaksud HM Rusli adalah wakil ketua DPRD. Sebelum menjadi calon wakil bupati, Alpiya adalah wakil ketua DPRD Tanah Bumbu dari Fraksi Gerindra.
“Pertanyaannya selama ini apa yang anda lakukan selama dua periode?” ujar HM Rusli ke Alpiya yang tak sempat menyelesaikan pertanyaannya keburu dipotong oleh moderator debat Andi Tenri Sompa lantaran melebihi batas waktu 2 menit.
Sambil terkekeh, Alpiya yang tampak kebingungan berusaha menjawab potongan-potongan pertanyaan yang dilontarkan HM Rusli.
“Baik saya akan menjawab pertanyaan paslon nomor urut 03, jujur saja pertanyaannya agak kurang jelas, sepotong-sepotong,” ujar politikus muda ini.
Pertanyakan peralihan soal aset daerah ke pribadi menurut Alpiya sudah tentu dilarang.
“Ini perlu inventarisir kembali. Kalau itu benar aset daerah, ini sangat tidak diperbolehkan menjadi aset pribadi,” ujarnya.
Bahkan dirinya mafhum peralihan aset daerah ke pribadi akan berimplikasi pada masalah hukum.
“Tapi kita tidak tahu yang mana dimaksud. Dan kami tidak memahami maksud dari memperkaya diri itu karena sudah jelas dalam aturan kalau memperkaya diri secara pribadi itu jelas melanggar, apalagi memakai uang negara,” ujar Alpiya.
Menurut Alpi tidak mungkin seorang calon bupati dan wakil yang terpilih akan memperkaya diri jika sudah terikat sumpah jabatan.
“Ini kita kalau terpilih pasti melaksanakan sumpah jabatan. Tidak perlu dipertanyakan saya pikir kalau memperkaya diri dan terbukti ini melanggar hukum tentu akan dapat sanksi, bahkan KPK yang menangkap,” jawab Alpiya.
Bersama Syafruddin H Maming, kata dia, dirinya akan memastikan tidak akan memperkaya diri jika terpilih nanti.
“Kami ingin mengabdikan diri agar masyarakat Kabupaten Tanah Bumbu merasakan kesejahteraan lewat-lewat program-program,” ujarnya.
Soal pemindahan aset daerah menjadi aset pribadi ia kembali menegaskan ada konsekuensi hukum di balik upaya itu.
“Tentu ada tindakan hukum dari kepolisian, ataupun aparat lainnya,” ulang Alpiya sembari mengakhiri.
Terkait pertanyaan tanah hak masyarakat di beberapa desa yang diambil alih oleh perusahaan menjadi hak guna usaha, Syafruddin H Maming ikut menambahkan.
Menurut calon bupati nomor urut 01 itu, permasalahan HGU di dalam peraturan penerbitannya jika satu jengkal tanah saja bermasalah maka Badan Pertanahan Nasional tidak akan mau menerbitkan.
“Yang terjadi ternyata tidak seperti itu yang ada di Kabupaten Tanah Bumbu,” jelasnya.
Sementara dalam sesi dua menit ini, moderator Andi Tenri Sompa kemudian mempersilakan paslon nomor urut 2 Mila Karmila-Zainal Ariffin menjawab. Lantaran tak diberi HM Rusli pertanyaan, Mila Karmila tampak speechless.
“Ya tadi saya mendengar belum ada pertanyaan untuk paslon nomor urut dua, mungkin waktunya kurang, beliau sehingga masukan nanti untuk tim waktunya ditambahkan, biar nanti ada pertanyaan untuk kami,” ujar Karmila.
“Karena tidak ada pertanyaan, ya terserah kamilah,” sambung Zainal, calon wakil bupati Karmila.
Yang pasti, Zainal tegas mengatakan, jika ditemukan ada penyalahgunaan aset daerah menjadi pribadi pihaknya akan melaporkan langsung ke KPK atau pihak berwajib.
“Jadi mudah sebetulnya jawabannya, apalagi kita enggak ditanya,” gurau Zainal menanggapi pertanyaan HM Rusli.
Sebelumnya, debat kedua calon bupati dan wakil bupati Kabupaten Tanah Bumbu (Tanbu) dilangsungkan di Studio TVRI Kalsel di Jalan Ahmad Yani Kilometer 5,5 Banjarmasin.
Debat malam ini mempertemukan tiga pasangan calon bupati dan wakil bupati Tanbu.
Mereka adalah pasangan calon nomor urut 1 Syafruddin H Maming – Muhammad Alpiya Rakhman, nomor urut 2 Mila Karmila – Zainal Arifin, dan nomor urut 3 Zairullah Azhar – Muhammad Rusli.
Debat kedua ini mengangkat tema kemajuan daerah, penyelarasan pembangunan daerah, provinsi dan nasional.