bakabar.com, JAKARTA – Kalau kamu sudah menyaksikan film Oppenheimer, pasti ingat dengan dialog antara Oppenheimer dengan Albert Einstein. Lalu apa keterkaitan dua fisikawan tersebut?
Satu adegan dalam film Oppenheimer, Albert Einstein muncul secara sporadis di seluruh film saat fisikawan tituler itu mengunjunginya beberapa kali untuk mencari pendapat yang lebih bijaksana, yang sangat dia butuhkan.
Satu pertemuan khusus terjadi di tepi kolam di lahan Princeton's Institute for Advanced Study, ketika Oppenheimer ditawari peran sebagai direkturnya. Melihat adanya hubungan era antara Oppenheimer dan Einstein, lalu apa sebenarnya keterkaitan diantara Oppenheimer dan Einstein?

J. Robert Oppenheimer dan Albert Einstein memiliki keterkaitan dalam bidang ilmu fisika dan proyek-proyek ilmiah yang relevan dengan pengembangan senjata nuklir. Berikut adalah hubungan yang mereka jalin.
Baca Juga: Oppenheimer, Pencipta Bom Atom yang Hancurkan Hiroshima dan Nagasaki
Hubungan Profesional
Albert Einstein adalah seorang fisikawan teoretis yang sangat dihormati dan diakui dalam dunia ilmiah. Oppenheimer, di sisi lain, adalah seorang fisikawan teoretis yang juga memiliki reputasi yang sangat baik di kalangan ilmiah. Keduanya adalah anggota aktif dalam komunitas fisika pada masanya.

Surat Einstein ke Roosevelt
Pada tahun 1939, Einstein menandatangani surat kepada Presiden Amerika Serikat saat itu, Franklin D. Roosevelt, yang ditulis oleh fisikawan Leó Szilárd. Surat ini mendesak pemerintah AS untuk memulai program riset dalam pengembangan bom atom, karena khawatir Jerman Nazi dapat mengembangkan senjata semacam itu dan mengancam keamanan dunia. Meskipun Einstein sendiri tidak terlibat dalam penulisan surat, namanya disertakan sebagai tanda dukungan. Surat ini dianggap sebagai faktor kunci dalam pembentukan Proyek Manhattan, yang diketuai oleh Oppenheimer.
Peran Oppenheimer dalam Proyek Manhattan
Proyek Manhattan adalah program rahasia yang dimulai oleh Amerika Serikat selama Perang Dunia II untuk mengembangkan bom atom. J. Robert Oppenheimer dipilih sebagai direktur ilmiah proyek ini pada tahun 1942. Dia berperan sebagai pemimpin dalam tim ilmuwan yang berhasil mengembangkan dan menguji bom atom pertama di dunia. Einstein tidak terlibat secara langsung dalam proyek ini, tetapi ide-ide dan dorongannya melalui suratnya ke Roosevelt telah menjadi salah satu faktor pendorong untuk memulai proyek ini.
Baik Einstein maupun Oppenheimer memiliki pemikiran etis yang dalam tentang senjata nuklir dan penggunaannya. Einstein merasa ambivalen tentang tanda tangannya pada surat ke Roosevelt dan merasa prihatin tentang dampak penggunaan bom atom.
Meskipun Einstein mendukung pengembangan bom atom melawan rezim Nazi Jerman, dia merasa berat hati dan prihatin tentang potensi destruktifnya. Setelah bom atom dijatuhkan di Hiroshima dan Nagasaki, Einstein menyatakan penyesalannya atas keterlibatannya dalam proyek tersebut.
Oppenheimer juga mengalami dilema etika dalam proyek Manhattan. Setelah uji coba sukses di Alamogordo, New Mexico pada 16 Juli 1945, ia mengutip kutipan dari epik Hindu, Bhagavad Gita: "Aku telah menjadi kematian, penghancur dunia." Ini menunjukkan kesadaran dan tanggung jawabnya atas potensi penggunaan senjata nuklir yang mengerikan.

Jadi, kaitan antara J. Robert Oppenheimer dan Albert Einstein terutama terletak pada peran mereka dalam pengembangan bom atom selama Perang Dunia II dan kesadaran etika mereka tentang dampaknya. Einstein menjadi tokoh penting dalam mendorong program riset bom atom AS, sementara Oppenheimer adalah direktur ilmiah di balik kesuksesan pengembangan bom atom dalam proyek Manhattan.
Meskipun keterkaitan langsung antara mereka terutama terjadi melalui peran Oppenheimer dalam Proyek Manhattan yang diawali oleh surat Einstein, keduanya juga memiliki pandangan etis yang serupa terhadap senjata nuklir. Keduanya telah memberikan kontribusi besar dalam ilmu fisika dan meninggalkan warisan yang penting dalam sejarah ilmiah dan kehidupan manusia.