apahabar, JAKARTA - Kisah Youyou Tu adalah sebuah perjalanan penyelidikan yang penuh inspirasi, dimulai di dunia sains yang penuh tantangan.
Lahir pada 30 Desember 1930 di Provinsi Zhejiang, Tiongkok, Youyou Tu menunjukkan minat dalam bidang sains dan perobatan sejak usia muda. Beliau kemudian memutuskan untuk mengejar karier dalam ilmu farmasi dan melanjutkan pendidikan tinggi di Sekolah Perobatan Beijing, Universitas Perobatan Peking.
Seiring usia muda yang berkembang, semangat Youyou Tu untuk menuruti panggilan ilmu semakin kuat. Dengan tekad yang teguh, beliau memutuskan untuk mengejar karier dalam ilmu farmasi.
Ia lalu menjejakkan kaki ke Sekolah Perobatan Beijing di Universitas Perobatan Peking. Di sinilah beliau mulai memasuki gerbang pintu ilmu pengetahuan yang mengubah haluan hidupnya.
Namun, titik puncak kisah Youyou Tu datang pada tahun 1967, ketika dunia sedang menghadapi ancaman yang menakutkan, wabah malaria.
Baca Juga: Hari Malaria Sedunia: Kenapa Papua Jadi 'Penyumbang' Terbesar di Indonesia?
Malaria adalah penyakit yang telah mengambil berjuta-juta nyawa dan parasit penyebabnya semakin menguatkan diri melawan obat-obatan yang ada.
Pada saat ini, seorang ahli farmasi muda yang dikenali sebagai Youyou Tu, di Institut Penyelidikan Perobatan Tradisional Beijing, menerima misi besar untuk mencari penyelesaian masalah ini.
Tergerak oleh tekad yang menggebu untuk menaklukkan musuh yang bersembunyi di dalam tubuh manusia, Youyou Tu memulai perjalanan penyelidikannya.
Dengan buku-buku perobatan tradisional Cina yang kuno sebagai panduan, beliau menemui suatu rahasia yang tersembunyi di dalam misteri teks berjudul "Manual of Clinical Practice and Emergency Remedies", sebuah karya abad lalu dari zaman Dinasti Qing.
Lewat teks ini, Youyou Tu menemukan petunjuk tentang penggunaan tumbuhan Artemisia annua, dikenali juga sebagai rumput manis, untuk merawat demam yang dikaitkan dengan malaria.
Tekadnya tidak pernah pudar, malah semakin terbakar dengan semangat. Beliau menghadapi rintangan dan kesulitan yang tak terhitung banyaknya, tetapi ia tidak pernah menyerah.
Dengan ketekunan yang mendalam, Youyou Tu dan pasukannya berjaya mengekstrak artemisinin - bahan ajaib dari dalam tumbuhan ini. Namun, perjalanan ini tidak berjalan mulus.
Ujian klinikal menghadapi rintangan dan mereka terpaksa menghadapi bahaya yang terkandung dalam proses ini.
Melalui determinasi dan tekad, mereka berhasil mengatasi rintangan dan menjadikan artemisinin sebagai obat yang efektif dan selamat dalam merawat malaria.
Baca Juga: Marie Curie, Sosok Perempuan Penuh Dedikasi yang Temukan Radioaktif
Kesungguhan Youyou Tu adalah cahaya di tengah gelapnya ketidakpastian. Penemuan artemisinin yang dilahirkan dari jerih payahnya mengubah paradigma rawatan malaria.
Pencapaian ini, berpadu dengan obat-obatan lain, membawa perubahan besar dalam perang global melawan malaria.
Tahun 2015 menjadi tahun gemilang dalam sejarah Youyou Tu. Beliau dianugerahi Hadiah Nobel dalam Fisiologi atau Perubatan bersama dengan William C. Campbell dan Satoshi Åmura.
Penghargaan ini, seperti cahaya yang terang dalam malam yang gelap, mengabadikan nama Youyou Tu sebagai simbol bagaimana sains, ketekunan, dan pengetahuan tradisional dapat bergabung dalam sinergi untuk mencipta penemuan yang tidak hanya besar, tetapi membawa manfaat besar kepada seluruh umat manusia.