Pendarahan Otak

Cak Nun Alami Pendarahan Otak, Kenali Penyebab hingga Gejalanya

Emha Ainun Nadjib, budayawan sekaligus cendikiawan muslim dalam perawatan intensif. Ia mengalami pendarahan otak.

Featured-Image
Cak Nun mengalami pendarahan otak. Foto: Wikipedia

bakabar.com, JAKARTA – Emha Ainun Nadjib budayawan sekaligus cendikiawan muslim dalam perawatan intensif. Ia mengalami pendarahan otak.

Pria berusia 70 tahun yang dikenal sebagai Cak Nun ini dikonfirmasi telah dilarikan ke RSUP Dr Sardjito, Yogyakarta, oleh sang istri, Novia Kolopaking.

Cak Nun sempat tidak sadarkan diri kemudian langsung dilarikan ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan intensif. Ternyata, beliau mengalami pendarahan otak.

Baca Juga: Belajar dari Indra Bekti, Apakah Pendarahan Otak Harus Operasi?

Lantas, apa yang menyebabkan pendarahan otak bisa terjadi? Berikut penjelasannya.

Apa itu pendarahan otak?

Dilansir dari MedicineNet, pendarahan otak merupakan pendarahan yang terjadi di dalam atau sekitar otak, ini merupakan stroke. Penyebab utama pendarahan otak adalah tekanan darah tinggi (hipertensi), pembuluh darah yang lemah atau melebar (aneurisma) yang bocor, penyalahgunaan obat atau trauma.

Orang yang mengalami pendarahan otak biasanya mengalami kondisi kesulitan untuk bicara atau mati rasa, persis seperti mengalami stroke. Kondisi ini harus cepat ditangani.

Penyebab Pendarahan Otak

Dikutip dari WebMD, Brain Hemorrhage, berikut adalah faktor yang biasanya menjadi penyebab pendarahan otak:
1. Tekanan darah tinggi
2. Cedera kepala
3. Hipertensi
4. Pembengkakan pembuluh darah (aneurisma)
5. Kelainan pembulu darah
6. Gangguan pembekuan darah
7. Angiopati amyloid atau kelainan pada dinding pembuluh darah karena hipertensi
8. Tumor otak

Bagaimana Gejala Pendarahan Otak?

Gejala yang timbuh bisa bervariasi. Biasanya gejala akan bergantung pada lokasi pendarahan tersebut, bagaimana tingkat keparahan dan jumlah jarigan yang terserang. Gejala juga secara perlahan akan semakin berkembang hingga memburuk. Dikutip dari WebMD, Gejalanya meliputi:
1. Sakit kepala parah yang mendadak
2. Kejang tanpa riwayat kejang sebelumnya
3. Kelemahan di bagian lengan dan kaki
4. Mual dan muntah
5. Penurunan kewaspadaan
6. Perubahan dalam penglihatan
7. Kesemutan atau mati rasa
8. Kesulitan dalam bicara atau memahami pembicaraan
9. Sulit menelan
10. Kesulitan membaca dan menulis
11. Kehilangan keterampilan motorik, seperti tremor tangan
12. Kehilangan koordinasi
13. Kehilangan keseimbangan
14. Indera perasa tidak normal
15. Penurunan kesadaran

Baca Juga: Selain Indra Bekti, Ini Deretan Artis yang Alami Pendarahan Otak

Cara mencegah pendarahan otak

Kondisi ini merupakan penyakit yang tidak bisa disepelekan. Seseorang yang mengalami gejala-gejala seperti diatas harus cepat mendapatkan perawatan khusus. Namun berikut ad acara untuk mencegah pendarahan otak adalah sebagai berikut.

Dilansir dari Cleveland Clinic, cara mencegah pendarahan otak yakni:

1. Konsumsi makanan sehat
2. Menjaga tekanan darah
3. Menurunkan kadar kolesterol
4. Berhenti merokok
5. Batasi konumsi alkohol
6. Atur kadar gula darah jika menderita diabetes
7. Jaga berat badan
8. Olahraga teratur

Lalu, apakah seseorang bisa sembuh terhadap penyakit ini? Jawabannya adalah tergantung dari respon pasien terhadap pendarahan otak yang di alami. Selain itu juga tergantung pada ukuran dan jumlah pembengkakan.

Beberapa pasien mungkin akan sembuh total. Komplikasi lainnya meliputi stroke, kehilangan fungsi otak, bahkan kejang akibat dari efek obat dan perawatan. Jika tidak ditangani secara cepat, mungkin bisa menyebabkan kematian.

Editor


Komentar
Banner
Banner