Kanker Usus Besar

Aktor Korea Selatan Chung Lim Meninggal karena Kanker Usus Besar

Kanker usus besar merenggut nyawa Chung Lim di usia 37 tahun. Kenali kanker ini untuk menghindarinya.

Featured-Image
Chung Lim meninggal akibat kanker usus besar. Foto: dok.istimewa

bakabar.com, JAKARTA – Kanker usus besar merenggut nyawa Chung Lim di usia 37 tahun. Kenali kanker ini untuk menghindarinya.

Industri media dan hiburan Korea Selatan kehilangan salah satu aktor bertalenta. Chung Lim, aktor sekaligus penyanyi meninggal dunia di usia 37 tahun. Ia mengembuskan nafas terakhir pada Rabu (19/7) akibat kanker usus besar.

Penyakit tersebut sudah 13 tahun bersama Chung Lim. Sejak tahun 2010 dia telah menjalankan beberapa pengobatan, salah satunya kemoterapi.

Pria kelahiran 1986 tersebut, mengawali karirnya lewat drama korea I’m Sorry, I Love You pada tahun 2004. Ia juga muncul dalam beberapa serial drama korea lainnya, yaitu Korean Dream (2009), dan muncul dengan penampilan khusus di serial drama Smile, Mom (2010).

Baca Juga: Penting! Pakar Ortopedi Imbau Deteksi Dini Kanker Tulang

Aktor lulusan Universitas Nasional Korea tersebut, juga menunjukkan kemahirannya dalam dunia tarik suara. Chung Lim debut sebagai penyanyi pada tahun 2009 dengan karya pertamanya yaitu STEP.

Kanker Usus Besar yang Mematikan

Chung Lim meninggal karena kanker usus besar. Secara umum, kanker adalah silent killer. Banyak pasien yang tak mampu bertahan, meski banyak juga yang berhasil sembuh dan mampu mengatasinya. 

Menurut Centers for Disease Control and Prevention (CDC), kanker usus besar juga dikenal sebagai kanker kolorektal. Kanker ini dapat berkembang dari polip usus yang abnormal dan tumbuh secara perlahan selama beberapa tahun. Jika tidak dideteksi dan diobati pada tahap awal, kanker usus besar dapat menyebar ke organ lain dalam tubuh, yang dapat meningkatkan tingkat kesulitan dalam pengobatannya.

Faktanya, American Cancer Society (ACS) memperkirakan bahwa sekitar 1 dari 23 pria dan 1 dari 25 wanita akan mengembangkan kanker kolorektal selama hidup mereka.

Gejala Kanker Usus Besar

Gejala awal kanker usus besar mungkin tidak terlalu jelas dan dapat termasuk perubahan pola buang air besar, darah dalam tinja, perut kembung, penurunan berat badan yang tidak dijelaskan, dan lelah yang berkepanjangan. Namun, gejala ini juga bisa disebabkan oleh kondisi lain, dan hanya dokter yang dapat melakukan diagnosis pasti melalui serangkaian tes dan pemeriksaan medis.

Stadium Kanker Usus Besar

Stadium kanker usus besar terbagi menjadi empat, yaitu:

Stadium 1 : Kanker hanya akan tumbuh dalam usus besar
Stadium 2 : Kanker telah menembus dinding usus besar
Stadium 3 : Kanker telah menyebar ke kelenjar getah bening
Stadium 4 : menjadi tahap paling bahaya karena kanker telah menyebar ke organ tubuh lainnya, seperti hati dan paru-paru.

Pengobatan Kanker Usus Besar

Pengobatan kanker usus besar ditentukan berdasarkan berbagai faktor, termasuk tingkat stadifikasi kanker, lokasi dan ukuran tumor, kesehatan umum pasien, dan preferensi pasien itu sendiri. Terdapat beberapa metode pengobatan yang umumnya digunakan untuk mengatasi kanker usus besar, dan seringkali lebih efektif jika digunakan dalam kombinasi. Berikut adalah beberapa metode pengobatan kanker usus besar yang umum:

Baca Juga: Waspada! Kanker Tulang Ganas Bisa Menyerang Anak Balita sampai Remaja

1. Pembedahan: Pembedahan adalah metode utama untuk mengobati kanker usus besar. Dokter akan mengangkat tumor dan jaringan sekitarnya untuk mencoba menghilangkan seluruh tumor. Jika kanker pada tahap dini (Stadium I dan II), pembedahan biasanya menjadi pilihan utama dan dapat menyembuhkan kanker jika tumor diangkat sepenuhnya. Pembedahan juga dapat digunakan untuk mengurangi gejala dan meringankan masalah jika kanker pada tahap lebih lanjut (Stadium III dan IV).

2. Kemoterapi: Kemoterapi adalah penggunaan obat-obatan yang beracun bagi sel kanker untuk membunuh atau menghentikan pertumbuhan sel kanker. Kemoterapi bisa digunakan sebelum atau sesudah pembedahan, atau dalam beberapa kasus, sebagai pengobatan utama jika pembedahan tidak memungkinkan. Pada beberapa kasus, kemoterapi dapat membantu mengurangi ukuran tumor sebelum dilakukan pembedahan untuk memudahkan pengangkatan tumor.

3. Radioterapi: Radioterapi menggunakan sinar energi tinggi untuk merusak dan menghancurkan sel kanker. Ini bisa digunakan sebelum atau sesudah pembedahan, atau dalam kasus kanker rektum, radioterapi dapat digunakan untuk menyusutkan tumor sebelum dilakukan operasi. Radioterapi juga dapat membantu mengurangi gejala jika kanker telah menyebar ke area tertentu.

4. Terapi Target: Terapi target adalah obat-obatan yang dirancang untuk menargetkan bagian-bagian spesifik dari sel kanker yang memungkinkan pertumbuhan dan penyebaran sel kanker. Ini dapat membantu menghambat pertumbuhan tumor dan mengurangi efek samping yang lebih luas dibandingkan dengan kemoterapi konvensional.

5. Imunoterapi: Imunoterapi adalah jenis perawatan yang merangsang sistem kekebalan tubuh untuk mengenali dan melawan sel kanker. Ini dapat membantu meningkatkan respons kekebalan tubuh terhadap kanker usus besar dan meningkatkan peluang kesembuhan.

Setiap kasus kanker usus besar adalah unik, dan rencana pengobatan yang tepat harus dibahas dan diputuskan oleh tim perawatan kesehatan yang terampil dan berpengalaman, termasuk ahli bedah onkologi, ahli radiasi, ahli kemoterapi, dan ahli lainnya.


Editor


Komentar
Banner
Banner