Info Kesehatan

Influencer Kebugaran Jo Lindner Tutup Usia karena Aneurisma, Apa Itu?

Kabar duka datang dari influencer kebugaran atau binaragawan, Jo Lindner. Pria asal Jerman tersebut tutup usia pada

Featured-Image
Jo Linder 'Joesthetics' meninggal karena aneurisma. Foto: Instagram/@joesthetics

bakabar.com, JAKARTA – Kabar duka datang dari influencer kebugaran atau binaragawan, Jo Lindner. Pria asal Jerman tersebut tutup usia pada Sabtu (1/7).

Dikenal sebagai Joesthetics, ia memiliki 9 juta pengikut di Instagram dan 900 ribu subscribers di kanal YouTube, dirinya kerap membagikan tips membentuk badan yang ideal hingga kesehariannya di gym.

Pria yang menggemari dunia kebugaran tersebut wafat di usia 30 tahun akibat aneurisma yang tidak terduga.

Sang kekasih, Nicha mengkonfirmasi hal tersebut melalui laman media sosial Instagram nya, @immapeaches. Menurut Nicha, Jo sempat merasakan nyeri di bagian leher sebelum ia tutup usia.

“Tiga hari lalu dia selalu mengatakan rasa sakit di leher. Kami tidak menyadarinya hingga semuanya terlambat,” jelas Nicha (1/7).

Tidak disangka, sang kekasih wafat dalam pelukan terakhir Nicha saat sedang menunggu seorang teman.

Dilansir dari New York Post, Nicha menjelaskan kekasihnya tersebut merupakan lelaki yang setia, kuat, baik hati, manis dan selalu berbuat baik pada siapapun.

Apa Itu Aneurisma?

Dikutip dalam Cleveland Clinic, aneurisma merupakan penyakit yang menyerang otak dengan indikasi adanya tonjolan abnormal pada dinding arteri.

Tonjolan tersebut dapat pecah atau ruptur yang kemudian menyebabkan pendarahan internal hingga kematian.

Sama seperti apa yang dialami oleh Jo Linder, kondisi aneurisma ini sulit disadari meskipun tonjolan berukuran besar, karena tidak ada gejala atau tanda yang signifikan.

Penyebab Aneurisma

Penyebab penyakit ini belum pasti adanya. karena ada beberapa faktor yang bisa berkontribusi terhadap kondisi ini. Contohnya seperti kerusakan pada jaringan arteri.

Ketika arteri mengalami sumbatan yang cukup parah akibat deposit lemak, menyebabkan jantung akan memompa lebih keras untuk mengalirkan darah melalui tumpukan-tumpukan lemak tersebut.

Hal tersebut yang kemudian menyebabkan risiko kerusakan pada arteri karena ada peningkatan tekanan.

Selain itu, tekanan darah tinggi juga bisa menjadi salah satu penyebab aneurisma. Ketika tekanan darah meningkat di atas batas normal, maka bisa menjadi risiko adanya pembesaran dan kelemahan pembuluh darah.

Kenali Gejala Aneurisma

Dilansir dari klikdokter, gejala maupun tanda penyakit aneurisma ini tergantung dari tipe dan lokasi. Perlu diketahui bahwa, aneurisma biasanya terjadi pada tubuh dan otak yang umumnya tidak ada gejala pasti hingga menyebabkan ruptur.

Aneurisma yang terjadi di dekat permukaan tubuh pada umumnya menunjukkan tanda seperti rasa nyeri dan pembengkakan.

Gejala dari ruptur tersebut adalah sebagai berikut:
·      Pendarahan
·      Nyeri
·      Rasa pusing dan lemas
·      Peningkatan denyut jantung

Pria memiliki risiko yang lebih tinggi untuk terkena aneurisma dibandingkan dengan wanita, selain itu orang yang berusia di atas 60 tahun juga memiliki risiko yang lebih tinggi, dikutip dalam laman klikdokter.

Faktor risiko lainnya adalah diet yang tinggi lemak dan kolesterol, ada riwayat penyakit jantung dari anggota keluarga, punya kebiasaan merokok, obesitas dan kehamilan.

Diagnosis Aneurisma

Diagnosis aneurisma dapat dilakukan dengan wawancara medis dengan dokter, dan pemeriksaan fisik. Pengecekan tersebut dapat menggunakan computerized tomography (CT)  atau ultrasonografi (USG).

Penanganan Aneurisma

Jika seseorang mengalami gejala aneurisme, penanganan terbaik adalah melakukan pembedahan yang disebut endovascular stent graft.

Penanganan lainnya adalah mendapatkan perawatan dokter untuk menangani tekanan darah tinggi dan kolesterol yang tinggi.

Pencegahan Aneurisme

Pencegahan dapat melalui diet yang sehat dan wajar. Mengkonsumsi buah-buahan, sayuran, gandum bisa menjadi kunci untuk mencegah aneurisma.

Pilihan protein yang baik bisa dari daging ayam yang rendah kolesterol dan lemak jenuh. Susu rendah lemak juga bisa menjadi opsi yang baik.

Bukan hanya memerhatikan asupan yang sehat, tetapi aktivitas fisik seperti olahraga aerobic dapat menjaga sirkulasi darah mengalir dengan baik dan lancar. Penting juga untuk menghindari merokok.

Editor


Komentar
Banner
Banner