Info Kesehatan

Diet Pritikin, Pola Makan Sehat yang Dapat Mencegah Stroke

Diet pritikin, memberikan rencana makan dengan rendah lemak yang dapat menurunkan risiko penyakit jantung dan stroke.

Featured-Image
Diet Pritikin Menjadi Satu Pola Makan Sehat yang Dapat Menurunkan Risiko Penyakit Jantung dan Stroke. Foto: Freepik

bakabar.com, JAKARTA - Diet pritikin, memberikan rencana makan dengan rendah lemak yang dapat menurunkan risiko penyakit jantung dan stroke.

Diet pritikin merupakan pola makan yang dikembangkan oleh ahli gizi Nathan Pritikin. Di tahun 1970-an dan 1980-an, ia menerbitkan banyak buku mengenai diet, salah satunya diet pritikin.

Awalnya, diet ini dikembangkan untuk mengobati dan mencegah penyakit jantung. Tak hanya itu, diet ini juga diketahui dapat menjaga berat badan agar tetap stabil.

Pola makan ini dianggap sangat sehat secara keseluruhan, meski tidak mendorong penurunan berat badan, tapi secara natural akan meringankan tubuh saat mengikuti diet ini.

"Selain dorongan untuk olahraga, menambah serat dan mengurangi natrium. Diet ini bagus untuk mengurangi risiko penyakit jantung dan stroke, serta menurunkan berat badan," kata Deborah Cohen, seorang profesor departemen ilmu nutrisi klinis, mengutip Prevention, Kamis (18/1).

Baca Juga: Diet Tinggi Lemak Tingkatkan Risiko Kanker Pankreas

Diet ini merekomendasikan untuk memenuhi 15 persen kalori yang berasal dari lemak, 15 persen kalori dari protein tanpa lemak, dan 70 persen dari karbohidrat kompleks.

Memulai dengan Sayur dan Makanan Utuh Rendah Lemak Menjadi Kunci Diet Pritikin. Foto: Freepik
Memulai dengan Sayur dan Makanan Utuh Rendah Lemak Menjadi Kunci Diet Pritikin. Foto: Freepik

Pola makan ini turut mengonsumsi setidaknya lima porsi sayur sehari, empat porsi buah, lima porsi karbohidrat kompleks, dua susu bebas lemak, dua putih telur dan maksimal 4 ons ikan, unggas, atau daging lainnya.

"Diet Pritikin pada dasarnya diet rendah lemak, tinggi karbohidrat kompleks, dan tinggi serat, serta menekankan pada makanan utuh seperti sayur, biji-bijian dan lainnya, serta ikan tinggi lemak omega-3," ujar Cohen.

Baca Juga: Zee JKT48 Diet Ekstrem Demi Peran Ancika

Diet ini mendorong pengikutnya memulai makanan dengan sup, salad, buah segar atau biji-bijian, sehingga mengenyangkan dan membantu makan lebih sedikit.

"Ini juga dilakukan orang-orang di Jepang dan Okinawa, biasanya sup berbahan dasar kaldu dengan tahu, sayuran dan lainnya, sehingga memiliki umur yang panjang," ucapnya.

Meski begitu diet ini tidak direkomendasikan bagi seseorang dengan gangguan makan, dan tidak ideal untuk ibu hamil, serta seseorang yang sedang menjalani perawatan kemoterapi atau radiasi.

"Mereka membutuhkan protein berkalori tinggi, untuk menjaga berat badan dan mencegah penurunan berat badan," katanya kembali.

Baca Juga: Diet Gluten Free Efektif Mengurangi Gejala Penyakit Celiac, Apa Itu?

Pada akhirnya, diet ini dapat dilakukan banyak orang, karena memulainya dengan makanan utuh yang menyehatkan.

Ia turut merekomendasikan tetap menjalankan olahraga untuk menjaga kesehatan tubuh.

Editor
Komentar
Banner
Banner