bakabar.com, JAKARTA - Diet tinggi lemak berisiko terhadap kanker pankreas, terutama pada mereka dengan usia diatas 50 tahun.
Dalam sebuah studi, orang paruh baya yang mengonsumsi makanan tinggi protein memiliki risiko terhadap kanker, dibandingkan yang menjalani diet rendah lemak. Protein tersebut terutama dari protein hewani berupa daging merah.
Guru Besar Departemen Ilmu Penyakit Dalam FKUI, Prof DR Dr Ari Fahrial Syam mengungkapkan pola hidup tinggi lemak seperti konsumsi daging merah terlalu banyak memiliki risiko terhadap kanker pankreas.
Dia menjelaskan bahwa selain pola hidup, makanan dengan tinggi lemak seperti daging merah memiliki peningkatan risiko tak hanya pada kan ker pankreas tapi juga kanker kolorektal.
"Selain berisiko pada pankreas, tapi juga kanker kolorektal. Jadi harus mengurangi daging merah, terutama diatas berusia 40 tahun," ujar Prof. Ari pada Media Briefing PB IDI, mengutip Senin (8/1).
Dalam pemaparannya, Prof. Ari menjelaskan secara sederhana dengan logika, bagaimana organ dalam tubuh terutama pankreas yang bertugas mencerna daging merah tersebut akan lebih berat dalam melakukan tugasnya.
"Pankreas menghasilkan enzim untuk mencerna makanan, dan juga terdapat hormon. Saat pankreas tersebut dipaksa secara berat untuk bekerja, akan terjadi ketidakmampuan dalam pengerjaannya," imbuh Prof. Ari.
Tak hanya daging merah yang diolah secara matang, ia juga melarang mengonsumsi steak dengan tingkat kematangan setengah matang. Menurutnya hal ini juga berpengaruh pada sistem di usus besar.
"Daging-daging tersebut juga sulit dicerna secara bersih, hingga menempel dan menyebabkan peradangan kronis pada usus, dan lama-lama menimbulkan kanker," tuturnya.
Guna memudahkan tugas dari sistem pencernaan tadi, Prof. Ari menyimpulkan bahwa diet tinggi lemak memang harus dihindari, dengan menggantinya dengan diet rendah lemak.
Prof. Ari juga menjelaskan bahwa kanker tersebut juga dapat terjadi pada usia 30-40 tahun, terutama bila menerapkan pola hidup tidak sehat dengan merokok, alkohol, obesitas dan tidak banyak bergerak.
Prof. Arii merekomendasikan makanan yang baik dikonsumsi sebagai pemenuhan gizi protein dalam tubuh seperti ikan, daging putih seperti ayam dan telur.
Tak hanya itu, ia menyarankan untuk memperbanyak istirahat, minum yang cukup serta olahraga dan tidur yang teratur.