bakabar.com, JAKARTA – Kepala Badan Pusat Statistika (BPS) Margo Yowono mengungkapkan adanya daerah yang mengalami kenaikan angka kemiskinan ekstrem.
Data menunjukkan, daerah tersebut memiliki kemiskinan ekstrem yang sebelumnya nol persen pada Maret 2021, kini naik diatas 2 persen pada Maret 2022.
“Padahal sebelumnya daerah itu tidak memiliki miskin ekstrem, tapi tiba-tiba muncul pada Maret 2022 dengan persentase 2,06 persen,” ujarnya pada konferensi pers di Menara Danareksa, Senin (30/1).
Kasus tersebut tidak hanya terjadi pada satu daerah, namun terdapat di beberapa daerah dengan permasalahan serupa. Bahkan ada daerah yang mengalami kenaikan angka kemiskinan ekstrem dari nol persen menjadi 2,91 persen.
Baca Juga: BPS Pesimistis Target Angka Kemiskinan Nol Persen Tidak Tercapai
Baca Juga: BPS Catat 95.668 Jiwa Warga Jakarta Alami Miskin Ekstrem
“Pada tahun 2021 yang dia posisinya miskin ekstrem tapi pada tahun 2022 juga masih kategori miskin ekstrem sebanyak 0,70 persen,” ungkapnya.
Secara keseluruhan terdapat 212 kabupaten/kota telah masuk ke dalam prioritas pemerintah, khususnya yang mengalami angka kemiskinan ekstrem. Dari 212 kabupaten/kota itu, ditemukan adanya penurunan dari 3,61 persen pada Maret 2021 menjadi dibawah 3 persen per Maret 2022.
“Kalau kita lihat datanya dari 212 kabupaten kota yang jadi target pemerintah, pada maret 2021 angkanya sebesar 3,61 persen. Kemudian di maret 2022 menjadi 2,76 persen,” tutupnya.