bakabar.com, BOGOR - Bawaslu Bogor memberi sejumlah catatan kepada KPUD. Terkait penetapan 3,9 juta daftar pemilih tetap (DPT) untuk Pemilu 2024.
Catatan pertama, terdapat pemilih baru di Bogor. "Pemilih baru di Bogor yang direkomendasikan Bawaslu tidak dapat dimasukkan karena pemilih tersebut terdaftar di wilayah lain," kata Ketua Bawaslu Bogor Irvan Firmansyah, Jumat (23/6).
Kata dia, secara administrasi kependudukan terdaftar di Bogor, maka mesti diubah.
"Kami meminta KPU Bogor untuk melakukan perubahan pada rapat pleno KPU Jawa Barat," sambungnya.
Baca Juga: KPU Bogor Tetapkan 3,9 Juta Pemilih
Hal itu menurutnya penting dilakukan agar warga mendapatkan hak konstitusi di wilayah pemilihnya.
Catatan kedua yaitu soal pembentukan dan penambahan tempat pemungutan suara (TPS) di lokasi khusus. Di mana KPU hanya mendirikan di lapas dan rutan.
Padahal banyak potensi pemilih lain, seperti di perguruan tinggi, pondok pesantren, balai sosial dan rumah sakit.
"Maka Bawaslu meminta KPU agar mengusulkan penambahan TPS lokasi khusus. Sekaligus segera melakukan pemetaan pemilih di lokasi-lokasi tersebut," pinta Irvan.
Baca Juga: Ketua KPU Bantah Persulit Bawaslu untuk Akses Informasi Pencalonan
Selanjutnya, yakni tentang perubahan pemilih tidak memenuhi syarat (TMS) jelang penetapan DPT. KPU diminta untuk menyampaikan rinciannya.
Untuk catatan terakhir, Bawaslu meminta KPU untuk berkoordinasi dengan Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil. Untuk mempercepat perekaman e-KTP sebelum pelaksanaan pemilu.
"Karena terdapat pemilih potensial yang belum memiliki e-KTP," tutupnya.
Sebelumnya, KPUD Bogor menetapkan sebanyak 3.889.441 DPT. Hasil dari rapat pleno terbuka rekapitulasi yang digelar, Kamis (22/6) tadi.
