Nasional

Banjarbaru Berselimut Kabut Asap, Dinas Pendidikan Ubah Jam Belajar

Sebagian wilayah Banjarbaru diselimuti kabut asap. Situasi ini disikapi Dinas Pendidikan (Disdik) setempat dengan mengeluarkan aturan perubahan jam masuk

Featured-Image
Siswa sekolah dasar di Banjarbaru menembus kabut asap saat berangkat ke sekolah. Foto: apahabar/Fida

bakabar.com, BANJARBARU - Sebagian wilayah Banjarbaru diselimuti kabut asap. Situasi ini disikapi Dinas Pendidikan (Disdik) setempat dengan mengeluarkan aturan perubahan jam masuk sekolah.

Dalam surat edaran bernomor 400.3.1/2142/Set/Disdik, terdapat tujuh poin yang berisi tindak lanjut kondisi kepekatan asap maupun musim kemarau panjang di Banjarbaru.

Salah satu poin penting dari edaran tersebut adalah melaksanakan pembelajaran mulai pukul 08.30 Wita atau ketika kabut asap dinilai mulai berkurang.

Diketahui kabut asap tebal di sebagian wilayah Banjarbaru turun sejak subuh hingga sekitar pukul 08.00 Wita.

"Surat edaran tersebut sudah ditembuskan kepada semua sekolah di Banjarbaru,"  papar Kepala Dinas Pendidikan Banjarbaru, Dedy Sutoyo, Kamis (7/9).

"Sampai sekarang kabut asap paling dirasakan di Kecamatan Liang Anggang dan Landasan Ulin, sehingga kebijakan memundurkan jam masuk sekolah menjadi salah satu upaya agar siswa terhindar dari paparan asap," imbuhnya.

Adapun masa berlaku surat edaran itu bersifat dinamis. Apabila kabut asap jauh berkurang, berarti jam pembelajaran kembali normal. Pun sekolah yang tidak terdampak, masih menerapkan jam masuk seperti biasa.

"Sekolah yang menerapkan perubahan jam masuk kebanyakan berada di Landasan Ulin dan Liang Anggang. Sementara di kawasan lain bisa menerapkan jadwal normal, karena situasi kabut asap berbeda-beda," tukas Dedy.

Selain dispensasi perubahan jam pelajaran, Disdik Banjarbaru juga menganjurkan agar warga satuan pendidikan menggunakan masker sesuai ketentuan kesehatan.

"Kami tidak ingin anak-anak yang berniat belajar, malah terkena penyakit akibat kabut asap. Kami juga meminta sekolah mempersiapkan UKS untuk mengantisipasi siswa yang terkena ISPA," sambung Dedy.

Sementara salah satu sekolah yang sudah menerapkan perubahan jam belajar adalah SDN 1 Landasan Ulin Selatan.

"Kami sudah masuk mulai pukul 08.30 Wita. Anak-anak juga memakai masker sejak berangkat dari rumah. Untungnya belum ada siswa yang dilaporkan terserang ISPA," papar Ario Tirta Rinaldy, salah seorang guru di SDN 1 Landasan Ulin, 

Kasus ISPA di Banjarbaru sendiri meningkat dari pekan ke pekan. Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kota Banjarbaru, tercatat hampir 900 kasus baru yang ditemukan sepanjang Agustus 2023.

Imbasnya total kasus ISPA yang ditemukan sepanjang 2023 di Banjarbaru mencapai 3.635 kasus. Angka ini meningkat dari Juli 2023 yang hanya 2.793 kasus.

Editor


Komentar
Banner
Banner