bakabar.com, JAKARTA - Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Dito Ariotedjo menyebut seluruh pengguna anggaran Piala Dunia U-17 akan diawasi oleh aplikasi Wasphim, KPK, hingga Mabes Polri.
Dito menjelaskan Wasphim digunakan agar meningkatkan transparansi anggaran di Kemenpora. Meski sudah ada dari tahun lalu, aplikasi ini ada perbaikan terhadap sistem dan agar bisa diakses publik.
“Seperti penyelenggaraan Piala dunia basket, Piala Dunia U-17, dan Asian games selain kita menggunakan aplikasi ini juga ada pendampingan dari BPKP, kejaksaan dan juga pastinya KPK,” ujar Dito di Kemenpora, Jakarta Pusat, Selasa (25/7).
Baca Juga: Menpora Pastikan Stadion Manahan Solo Gelar Final Piala Dunia U-17
Aplikasi tersebut dibuat untuk mengurangi adanya interaksi langsung bersama pihak penerima bantuan.
Harapannya, aplikasi itu menjadi alat bantu secara obyektif setiap penilaian proposal dan laporan penggunaannya.
Selanjutnya, Dito mengatakan tidak hanya dengan KPK, apapun yang dilakukan oleh Kemenpora selalu dalam koridor peraturan yang benar, dalam setiap penyelenggaraan besar multi event berbagai lembaga penegak hukum turut serta dilibatkan.
“Dari awal saya duduk di kementerian ini, semua proses persiapan SEA Games, Para Games itu ada pendampingan juga dari BPKP dan juga Kejaksaan melalui Jamintel," ucap Menpora.
Baca Juga: Menpora Dito: Renovasi JIS Tak Berlatar Politis
Dito juga turut serta melibatkan Mabes Polri dalam hal kehadiran Satgas Pencegahan Korupsi-nya.
Hal itu sebagai bagian komitmen untuk terus meningkatkan transparansi dan akuntabilitas penggunaan berbagai anggaran negara yang ada di Kemenpora.
"Bahkan Pak Kapolri baru saja menugaskan Bapak Ambarita Damanik sebagai Tenaga Ahli Bidang pencegahan korupsi di Kemenpora," ucapnya.
Sementara itu, Deputi Pencegahan dan Monitoring KPK Pahala Nainggolan menjelaskan ini dilakukan berangkat dari kasus dana hibah KONI Pusat yang sebelumnya terjadi dan menyeret eks Menpora Imam Nahrawi masuk jeruji besi.
Baca Juga: Presiden Joko Widodo Targetkan Indonesia ke Final Piala Dunia U-17
Dengan adanya aplikasi ini, Pahala Nainggolan menilai masyarakat juga jadi lebih tahu anggaran hibah yang diberikan Kemenpora kepada cabor dan organisasi olahraga lainnya serta kepemudaan.
“Jadi ini upaya pencegahan yang kami lakukan sebenarnya sudah 3-4 tahun lalu untuk menindaklanjuti kasus suap di KONI, jadi kami datang untuk memberikan dan pendampingan sistem,” kata Pahala yang hadir di kantor Kemenpora.
Sebelumnya, Ketua umum PSSI, Erick Thohir ingin semua elemen rakyat Indonesia bisa sama-sama berjuang untuk mensukseskan hajat besar Piala Dunia U17 yang rencananya bakal digelar mulai 10 November hingga 2 Desember mendatang.
Baca Juga: Resmi! Indonesia Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-17
"Tentu pengumuman yang dilakukan FIFA tadi malam adalah sesuatu yang tidak hanya kita wajib rayakan, tetapi juga harus kita perjuangkan," ucap Erick Thohir saat konferensi pers pasca Indonesia ditetapkan sebagai tuan rumah Piala Dunia U17, Sabtu (24/6) di Jakarta.
Erick memiliki harapan melalui pentas sebesar Piala Dunia seperti ini, Tim Nasional (Timnas) Indonesia bisa lebih meningkatkan kualitas sehingga bisa bersaing di pentas dunia.