bakabar.com, BEKASI - Rumah Sakit (RS) Kartika Husada Jatiasih, Kota Bekasi, membenarkan soal bocah berinisial A (7) yang didiagnosis mati batang otak usai menjalani operasi amandel.
Perwakilan Manajemen RS Kartika Husada Bekasi Rahma Indah Permatasari membenarkan pascaoperasi amandel, perkembangan kondisi pasien tidak sesuai dengan apa yang diharapkan.
“Pada perawatan hari ke-4 tim dokter mendiagnosa pasien yang diduga mengalami mati batang otak secara klinis dengan melakukan beberapa pemeriksaan,” kata Rahma, Jumat (29/9) malam.
Menurut Rahma, menurunnya kondisi pasien A pascaoperasi amandel merupakan hal di luar kendali RA Kartika Husada. Pasalnya, pihak rumah sakit telah melakukan semua penanganan sesuai standar operasional perusahaan (SOP).
Baca Juga: Kronologis Bocah Mati Batang Otak Usai Operasi Amandel di Bekasi
“Kita setiap melakukan tindakan dan pemeriksaan itu selalu ada prosedur untuk dilakukan edukasi. Jadi edukasi mulai dari konsultasi di poli klinik, pada saat tindakan operasi, sampai selesai operasi sudah sesuai dengan SOP,” paparnya.
Hal ini sekaligus merespons pernyataan dari orang tua pasien, Albert Francis yang menyebut pemindahan pasien A dari ruang rawat inap ke ruang operasi dilakukan tanpa sepengetahuan keluarga.
“Untuk transfer pasien kita sudah melakukan sesuai dengan prosedur. Kalau misalnya memang perwakilan dari keluarga pasien yang memang diketahui oleh ibu pasien sendiri,” tuturnya.
Rahma menambahkan, “Intinya kita sudah melakukan komunikasi kepada keluarga terkait sebelum pemindahan pasien dari ruang rawat inap ke ruang operasi."
Baca Juga: Rumah Sakit Eka Hospital Kota Tangsel Digeruduk Mobil Gegana
Saat ini, RS Kartika Husada menyatakan telah membangun komunikasi dengan pihak keluarga pasien, Dinas Kesehatan Kota Bekasi, dan stakeholder terkait. Pihaknya akan selalu terbuka terhadap masukan yang diberikan.
“Untuk koordinasi ke IDI dan stakeholder yang lain, Kami berupaya untuk meminta bantuan dokter-dokter ahli ke sini. Untuk sama-sama kita menyelamatkan kondisi pasien,” ucapnya.