Regional

Aksi Pendaki Nyalakan Bom Asap di Puncak Gunung Gede Pangrango Picu Kecaman Publik

Sebab, bagi warga dan pegiat budaya serta lingkungan setempat kawasan Gunung Gede-Pangrango merupakan wilayah sakral yang wajib terjaga kelestarian alamnya

Featured-Image
Aksi pendaki nyalakn bom asap di Gunung Gede Pangrango. (Foto: Tangkapan layar video viral)

bakabar.com, CIANJUR - Aksi tidak terpuji seorang pendaki yang menyalakan flare atau bom asap di kawasan Puncak Gunung Gede dan Alun-alun Suryakancana membuat sejumlah pegiat budaya dan lingkungan di Cianjur geram.

Sebab, bagi warga dan pegiat budaya serta lingkungan setempat kawasan Gunung Gede-Pangrango merupakan wilayah sakral yang wajib terjaga kelestarian alamnya.

Ketua Relawan Indonesia Pembela Alam (Rimba) Cianjur, Eko Wiwid mengatakan kelestarian alam di kawasan Gunung Gede-Pangrango wajib untuk dijaga oleh setiap warga negara tanpa terkecuali. 

"Termasuk oleh para pengunjung yang berwisata maupun yang melakukan pendakian di Gunung Gede Pangrango," kata Wiwid, Jumat (24/2).

Baca Juga: Viral Nyalakan Bom Asap di Puncak Gunung Gede, Taman Nasional Kantongi Identitas Pelaku

Wiwid mengungkapkan masih banyak pengunjung maupun pendaki Gunung Gede Pangrango yang berperilaku tidak sesuai dengan aturan maupun norma-norma kearifan lokal masyarakat sekitar Gunung Gede Pangrango.

"Saya selaku warga yang lahir dan besar di kaki Gunung Gede Pangrango merasa kecewa dengan banyaknya pengunjung ataupun pendaki yang berperilaku tidak terpuji," jelasnya.

Bagi Wiwid dan warga lokal lainnya, Gunung Gede Pangrango merupakan sumber kehidupan dan juga memiliki arti penting.

"Selain sebagai sumber kehidupan, Gunung Gede Pangrango adalan bagian dari nilai sejarah kebudayaan leluhur kami yang tinggal dan hidup di Tatarsunda. Banyak kawasan yang ada di Gunung Gede Pangrango yang merupakan kawasan sakral dan harus dihormati," tegas Wiwid.

Baca Juga: Merasa Dizalimi Kompol Dwi, Sugeng Surati Jokowi: Kritik Institusi Penegak Hukum

Wiwid meminta tiap pengunjung ataupun pendaki yang datang ke Gunung Gede Pangrango untuk memakai dan menghormati adat dan tatakrama kearifan lokal yang ada.

"Kita tidak mau budaya leluhur dirusak. Juga tidak mau tempat kita bernaung hancur oleh siapapun, apalagi pendatang yang berprilaku tak sesuai dengan norma. Tempat ini (Gunung Gede Pangrango) bukanlah tempat bebas," tegasnya.

Wiwid mendesak, pengelola Gunung Gede Pangrango untuk menertibkan dan menindak tegas pengunjung maupun pendaki yang melanggar aturan.

Baca Juga: Laporan soal Kompol Dwi Ditolak Propam Mabes Polri, Keluarga Sugeng: Tolong Pak Kapolri!

Sementara itu, Kanit Reskrim Polsek Pacet, Ipda Dang Elfan Fauzi mengaku belum menerima laporan resmi dari pihak pengelola Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (TNGGP).

"Baru sebatas koordinasi, belum ada laporan resmi dari mereka. Kita telah coba selidiki dari video viral yang beredar," singkat Elfan.

Editor
Komentar
Banner
Banner