bakabar.com, SOLO - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto menyebut Kartu Prakerja yang digagas Presiden Joko Widodo menuai manfaat bagi warga.
Terhitung, hingga saat ini sudah sebanyak 17 juta warga menerima manfaat dari Kartu Prakerja. Kini penggunaan Kartu Prakerja sudah dapat dimanfaatkan secara sistem offline.
"Sehingga tentu ini adalah satu program yang dibutuhkan untuk menyesuaikan antara pendidikan dan lapangan kerja," ungkapnya usai menghadiri acara Temu Alumni Kartu Prakerja, di Ono Solo Coffe, Selasa, (5/12).
Baca Juga: APBN Terlanjur Nyemplung, Tak Mungkin IKN Dibatalkan!
Airlangga menjelaskan terdapat sejumlah negara lain yang sudah memasukkan Kartu Prakerja ke kementerian. Dengan begitu diharapkan dapat memberikan pembelajaran seumur hidup bagi penerima manfaat.
Sebab, pelatihan yang diberikan dapat menjadi jembatan untuk mengurangi kesenjangan antara pendidikan formal dengan sektor lapangan pekerjaan. Karena itu, jempatan lapangan pekerjaan dengan Kartu Prakerja tersebut dinilainya penting untuk dilanjutkan.
"Sehingga kalau kita mengikuti kebutuhan pekerjaan di masa mendatang. Apalagi kita masuk di era digitalisasi," katanya.
Baca Juga: Pakuwon Ngerem Pembangunan di IKN, Ekonom Senior: Pengusaha Rasional
Disinggung soal keberlanjutan program kartu prakerja tersebut di tahun 2024. Airlangga menjelaskan bahwa program tersebut sudah dianggarkan.
"Untuk tahun 2024 sudah dianggarkan. Tentunya nanti akan kita lihat kelanjutannya. Inikan sebagian besar dibiayai oleh pemerintah dan agenda pemerintah agenda tahunan. Tunggu pemilu dulu, kalau tahun 2024 berlanjut," tandasnya.