Adam Malik

Adam Malik, Bapak Diplomasi dan Perannya dalam ASEAN

Adam Malik, seorang diplomat dan politikus terkemuka Indonesia. Dia adalah figur yang tak terlupakan dalam sejarah modern negara ini.

Featured-Image
Adam Malik dikenang sebagai diplomat ulung dalam sejarah Indonesia. Foto: Historia

bakabar.com, JAKARTA – Adam Malik, seorang diplomat dan politikus terkemuka Indonesia. Dia adalah figur yang tak terlupakan dalam sejarah modern negara ini.

Lahir pada tanggal 22 Juli 1917 di Pematangsiantar, Sumatera Utara, Adam Malik tumbuh dalam keluarga yang berpengaruh dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia. Ayahnya, seorang pejuang kemerdekaan, memberikan inspirasi awal yang kuat dalam perjalanan hidupnya.

Pendidikan menjadi fondasi penting dalam perjalanan Adam Malik. Dia menyelesaikan pendidikan menengahnya di Medan, dan setelah itu, ia mengejar gelar di Fakultas Hukum Universitas Indonesia. Pendidikannya menjadi landasan yang kokoh bagi peran-peran berikutnya dalam karirnya.

Sebelum terjun ke dunia politik, Adam Malik dikenal sebagai seorang jurnalis ulung. Ia mengejar karir jurnalistiknya dengan penuh semangat dan bekerja untuk beberapa surat kabar dan majalah terkemuka di Indonesia.

Baca Juga: Kisah Sayuti Melik, Pengetik Naskah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia

Kemampuan komunikasinya yang tajam dan kepekaannya terhadap isu-isu sosial-politik membantu membangun reputasinya sebagai penulis dan jurnalis terkemuka.

Namun, panggilan politik dan perjuangan kemerdekaan selalu ada dalam diri Adam Malik. Ia terlibat dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia dari penjajahan Belanda.

Setelah Indonesia merdeka, ia menjadi anggota Konstituante yang bertugas merancang Undang-Undang Dasar 1945, yang menjadi landasan negara Indonesia yang baru. Ia juga menjadi anggota Dewan Perwakilan Rakyat dan menduduki berbagai jabatan penting dalam pemerintahan, seperti Menteri Perdagangan.

sejarah asean
Founding Fathers ASEAN di Bangkok, Thailand 8 Agustus 1967 : (Kiri-Kanan) Menteri Luar Negeri Filipina Narcio Ramos, Menteri Luar Negeri Indonesia Adam Malik, Menteri Luar Negeri Thailand Thanat Khoman, Wakil Perdana Menteri Malaysia Abdul Razak dan Menteri Luar Negeri Singapura S. Rajaratnam. Foto: maphotosg

Namun, puncak karir Adam Malik terletak dalam diplomasi. Ia menjalani karir diplomatik yang cemerlang, menjadi Duta Besar Indonesia untuk Uni Soviet dan kemudian Wakil Perwakilan Tetap Indonesia untuk PBB.

Peran-peran ini membawanya ke forum internasional yang penting, dan ia aktif dalam diplomasi Indonesia di tingkat global. Salah satu kontribusinya yang paling terkenal adalah dalam pembentukan Gerakan Non-Blok, sebuah aliansi negara-negara yang tidak terikat pada blok-blok besar dalam Perang Dingin.

Baca Juga: Fatmawati, Menjahit Sang Saka Merah Putih dengan Derai Air Mata

Pada tahun 1978, Adam Malik diangkat sebagai Menteri Luar Negeri Indonesia dalam Kabinet Pembangunan V di bawah pemerintahan Presiden Suharto. Ia memegang jabatan ini hingga tahun 1983, menjadikannya salah satu diplomat terkemuka di tingkat nasional.

Adam Malik juga memainkan peran penting dalam menyelesaikan konflik-konflik internasional, seperti konflik Timor Timur. Keahliannya dalam diplomasi dan negosiasi membuatnya dihormati di tingkat internasional.

Adam Malik menjadi salah satu tokoh penting dalam pendirian ASEAN. Dia adalah Menteri Luar Negeri Indonesia saat itu dan berperan aktif dalam pembentukan ASEAN pada tahun 1967.

ASEAN, atau Association of Southeast Asian Nations, didirikan oleh lima negara anggota awal, termasuk Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura, dan Thailand, dengan tujuan mempromosikan kerjasama regional dan stabilitas politik di Asia Tenggara. Jadi, Adam Malik memiliki peran kunci dalam pembentukan organisasi ini.

Namun, pada tanggal 5 September 1984, dunia kehilangan seorang tokoh besar ketika Adam Malik meninggal dunia di Bandung.

Warisan dan kontribusinya yang besar terhadap bangsa Indonesia tetap dikenang hingga saat ini. Adam Malik adalah simbol perjuangan kemerdekaan, diplomasi yang cemerlang, dan politik nasional yang inspiratif. Ia akan selalu dihormati sebagai salah satu tokoh paling berpengaruh dalam sejarah Indonesia.

Editor


Komentar
Banner
Banner