bakabar.com, JAKARTA - Pihak kepolisian hari ini (9/12) secara resmi memberhentikan penyelidikan pada tewasnya 1 keluarga di Kalideres, Jakarta Barat.
"Oleh karenanya hasil penyelidikan kami maka kasus ini kedepan akan kami hentikan penyelidikannya," kata Direktur Reserse Kriminal Umum (Dirkrimum) Polda Metro Jaya, Kombes Pol Hengki Haryadi.
Alasan tersebut, karena pihak kepolisian tidak menemukan adanya tindak pidana pada peristiwa ini serta motif bunuh diri.
"Tidak ditemukannya ada peristiwa pidana, tidak dtemukan motif apakah karena bunuh diri itu tidak ditemukan," ujarnya.
Baca Juga: Temukan Obat Kanker, Polisi Klaim Tidak Ada Racun pada 4 Jenazah yang Tewas di Kalideres
Seperti diketahui, keempat korban tersebut ditemukan tewas di dalam rumah di Perumahan Citra Garden Satu Extention, Kalideres, Jakarta Barat.
Keempat orang yang ditemukan tewas dalam kondisi mengering itu yakni Rudyanto Gunawan (71) dan sang istri bernama Margaretha Gunawan (58), kemudian anak dari keduanya bernama Dian (40) dan yang terakhir yakni Budyanto Gunawan, yakni ipar dari Rudyanto.
Berikut ini merupakan fakta-fakta terbaru dari kasus tewasnya 1 keluarga di Kalideres, Jakarta Barat yang dirangkum dalam berita.
Polisi Menghentikan Penyelidikan
Pihak kepolisian pada hari Jumat (9/12) lalu, secara resmi memberhentikan penyelidikan pada tewasnya 1 keluarga di Kalideres, Jakarta Barat.
"Oleh karenanya hasil penyelidikan kami maka kasus ini kedepan akan kami hentikan penyelidikannya," kata Direktur Reserse Kriminal Umum (Dirkrimum) Polda Metro Jaya, Kombes Pol Hengki Haryadi.
Baca Juga: Psikolog Forensik Ungkap Kondisi Keuangan Buat Keluarga Kalideres Tidak Dimakamkan
Alasan tersebut, karena pihak kepolisian tidak menemukan adanya tindak pidana pada peristiwa ini serta motif bunuh diri.
"Tidak ditemukannya ada peristiwa pidana, tidak dtemukan motif apakah karena bunuh diri itu tidak ditemukan," ujarnya.
Tidak Ada Kandungan Racun Pada Keempat Korban Tersebut
Kabid Puslabfor Polri mengklaim bahwa tidak ada racun atau bahan berbahaya di keluarga yang tewas di Kalideres.
"Sisi toksikologi kita koordinasi rekan-rekan forensik periksa organ tubuh tidak menemukan bahan beracun dan berbahaya dari tubuh korban," kata Kabid Puslabfor Polri, Kombes Wahyu Marsudi dalam jumpa pers, di Polda Metro Jaya, Jumat (9/12).
Hal tersebut ditemukan pihak kepolisian setelah penyidik selesai melakukan pemeriksaan. Selanjutnya, Puslabfor polri menemukan obat kanker payudara pada jasad ibunda Renny Margareha.
Baca Juga: Tak Ada Tindak Pidana, Polda Metro Resmi Hentikan Penyelidikan Tewasnya 1 Keluarga di Kalideres
"Tapi kita temukan dari organ hati Renny ada tamoxifen obat kanker payudara," ujarnya.
Wahyu menjelaskan bahwa saat olah TKP ada cairan bening, dipastikan cairan itu bukan racun.
"Ada cairan bening di TKP ternyata mengandung tamoxifen. Tamoxifen bukan racun tapi obat," imbuhnya.
Penyebab Kematian pada Keempat Jenazah Tersebut
Dokter spesialis forensik dari Universitas Indonesia dr Ade Firmansyah menjelaskan korban Rudyanto mengalami pendarahan saluran cerna, Renny adanya pengentalan darah, Budyanto adanya serajangan jantung, serta Dian radang paru-paru.
"Rudyanto ada perdarahan saluran cerna, Renny pengentalan darah , Budyanto tingkat pembusukan lebih awal didapatkan petunjuk jelas ada serangan jantung baru dan lama serta asteorklorosis. Dian ada bukti radang paru menahun kronis dan rongga di paru gambaran penyakit menahun," ujarnya.
Ia menegaskan bawa Budyanto dan Dian 3 hari sebelum meninggal dirinya makan. Karena ditemukan adanya karbo dan serat.
"Budyanto dan Dian ada feses. Pada jenazah ini ditemukan sisa makanan belum terbuang, paling lama 3 hari setelah makan terakhir meninggal dunia. Feses ada karbo dan serat. Yang bersangkutan Budyanto dan Dian makan setidaknya 3 hari sebelum meninggal," imbuhnya.
Tidak Ada Orang Lain Selain Keempat Jenazah Yang Masuk Kerumah TKP
Kepala Bidang Puslabfor Polri, Kombes Wahyu Marsudi mengatakan dalam kasus ini, tidak ada orang lain yang keluar masuk di dalam rumah Kalideres tersebut.
"Kita menyimpulkan bahwa hasil di TKP tidak ditemukan ada kerusakan pada akses masuk maupun keluar rumah tersebut. Berarti tidak ada orang yang masuk ataupun keluar," kata Kepala Bidang Puslabfor Polri, Kombes Wahyu Marsudi, dalam jumpa pers di Polda Metro Jaya, Jakarta, Jumat (9/12).
Baca Juga: Temuan DNA, Tak Ada Orang Lain di TKP Mayat Sekeluarga di TKP Kalideres
Wahyu kembali menjelaskan bahwa hasil dari test DNA, tidak menemukan adanya DNA orang lain, selain keempat korban tersebut. Ini mengindikasikan bahwa hanya ada empat orang yang ada dalam rumah tersebut.
"Kemudian yang kedua, hasil tidak ditemukan adanya DNA selain 4 korban yang ada di TKP," ujarnya.
Penyebab Meninggal Bukan Mengenai Ritual Sekte
Pakar Sosiologi Agama, Prof Dr. Jamhari MA mengatakan bahwa keluarga tersebut melakukan ritual biasa dengan berharap dapat mengatasi masalah.
"Yang mungkin mereka melakukan ritual keagamaan untuk kesembuhan sakit atau untuk membantu karena adanya masalah yang dihadapi," kata Pakar Sosiologi Agama, Prof Dr. Jamhari MA, dalam jumpa pers di Polda Metro Jaya, Jakarta, Jumat (9/12).
Jamhari membantah bahwa keluarga ini bukanlah penganut ritual sekte.
“Mereka bukan penganut sekte apalagi apokaliptik,” ujarnya.