Banjarmasin darurat sampah usai ditutupnya Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Basirih. Kota ini terpaksa meminta keringanan ke TPA Banjarbakula soal volume sampah ya
Penumpukan sampah di sudut-sudut Kota Banjarmasin makin parah setelah ditutupnya TPS Basirih bulan lalu.
HM Zazuli Bersih Sampah di Jalan Tawa Pelaihari
Sehari usai pertemuan dengan Menteri Lingkungan Hidup, Bupati Barito Kuala (Batola) H Bahrul Ilmi melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke Tempat Pembuangan Akhir
Gubernur Kalimantan Selatan, H Muhidin menyerahkan SK dari Mendagri kepada bupati/wali kota di Banua hasil Pilkada Serentak 2024.
Tempat Pemerosesan Akhir (TPA) Banjarbakula harus menerima kiriman sampah seberat 360 ton dalam sehari.
Aksi bersih-bersih dan edukasi pengeolaan sampah menjadi rangkaian peringatan Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) 2025 di Kalimantan Selatan.
Banjarmasin kini darurat sampah. Hal itu usai ditutupnya Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Basirih oleh Kementerian Lingkungan Hidup pada 1 Februari lalu.
Anggota DPRD Kotawaringin Timur, Marudin, ingin Pemkab menyusun rencana strategis agar sampah rumah tangga ataupun lainnya bisa menjadi kegiatan industri.
H Suripno Sumas menaruh perhatian terhadap persoalan sampah di daerah ini.
Bupati Banjar H Saidi Mansyur membuka kegiatan Rapat Koordinasi Masterplan Pengelolaan Sampah Melalui Jakstrada Kabupaten Banjar, Sabtu (7/12) pagi.