Membuka Oktober, kurs rupiah bergerak meyakinkan. Bank Indonesia (BI) mencatat penguatan, Senin (2/10).
Kenaikan harga minyak brent jadi momok di bursa saham, Rabu (6/9). IHSG berpotensi melemah, pagi ini.
Ending tak memuaskan terjadi pada bursa saham, Selasa (5/9). IHSG ditutup melemah. Minus 5,04 poin. Atau turun 0,07 persen ke level 6.991.
Kurs rupiah melemah, Jumat (1/9) jelang siang. Di pasar spot nilainya Rp15.254 per dolar AS.
Kurs rupiah kembali tertekan di pasar tunai jelang, Jumat (25/8) siang. Melemah 0,32 persen atau 49 poin ke level Rp15.295 per dolar AS.
Analis BWS Rully Nova menjelaskan pelemahan rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) dipengaruhi kenaikan indeks dolar AS dan yield obligasi pemerintah AS.
Menteri Keuangan Sri Mulyani menyebut perekonomian global tengah melemah. Hal itu diukur dari Purchasing Managers Index (PMI) manufaktur.
Rupiah akan melemah di tengah risk off pasar dan penguatan dolar AS, setelah Ketua Dewan Gubernur Bank Sentral AS memberikan sinyal kenaikan suku bunga.
Harga emas batangan PT Aneka Tambang (Persero) Tbk atau Antam yang dipantau dari laman Logam Mulia, Selasa pagi, turun Rp12.000 menjadi Rp1.054.000 per gram.
Memasuki perdagangan pada awal pekan ini, Senin (10/4), IHSG ditutup melemah sebesar -21 poin atau minus 0,32 persen ke level 6.771.
Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada awal perdagangan Selasa menurun dipicu oleh sentimen risk off di pasar.