bakabar.com, JAKARTA - Kenaikan harga minyak brent jadi momok di bursa saham, Rabu (6/9). IHSG berpotensi melemah, pagi ini.
"Berdasarkan analisa teknikal, kami melihat IHSG melemah terbatas dengan support dan resistance di level 6.966-7.025," tulis analis Pilarmas Investindo Sekuritas, Maximilianus Nico Demus.
Pada akhir perdagangan, Selasa (5/9), IHSG juga ditutup melemah. Minus 5,04 poin. Atau turun 0,07 persen ke level 6.991.
Lonjakan harga minyak begitu berpengaruh terhadap bursa global. Kenaikannya di atas USD90 per barel. Ini ulah Arab Saudi dan Rusia.
"Arab Saudi mengurangi hingga 1 juta barel per hari. Dan akan tetap mempertahankan produksi sekitar 9 juta barel per hari. Ini level terendah dalam beberapa tahun terakhir," papar Nico.
Rusia juga melakukan hal serupa. Mereka bakal mengurangi ekspor minyak hingga 300.000 barel per hari.
Meski begitu, Arab Saudi mesti tetap menjaga harga minyak dikisaran USD100 per barel. Sekalipun mengalami penurunan volume penjualan.
Hal itu kemudian berujung pada penurunan ekonomi Arab Saudi. Dan ini berpengaruh pada perekonomian global.
Alhasil, imbal hasil obligasi lagi-lagi mengalami kenaikan. Lantaran ada asumsi inflasi. Dan untuk pasar saham ada potensi terjadinya koreksi kembali, sekalipun menguat.
"Perhatikan saham yang berbasis minyak yang berpotensi mengalami kenaikkan hari ini," tutup Nico.