Kurs Rupiah

Menunggu Pernyataan The Fed, Rupiah Melemah

Kurs rupiah kembali tertekan di pasar tunai jelang, Jumat (25/8) siang. Melemah 0,32 persen atau 49 poin ke level Rp15.295 per dolar AS.

Featured-Image
Ilustrasi - Petugas perbankan menunjukkan uang dolar AS dan uang rupiah. Foto: ANTARA

bakabar.com, JAKARTA - Kurs rupiah kembali tertekan di pasar tunai jelang, Jumat (25/8) siang. Melemah 0,32 persen atau 49 poin ke level Rp15.295 per dolar AS.

Pada penutupan pasar, Kamis (24/8) tadi, rupiah berada di level Rp15.246 per dolar AS. Nilainya jauh lebih baik dari hari ini.

Mengacu data resmi Bank Indonesia (BI). Kurs jual rupiah berada diangka Rp15.329,26. Sedangkan untuk nilai belinya Rp15.176,74.

Jika mengok Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) BI. Hingga pertengahan pekan ini, rupiah tak menunjukkan pergerakan signifikan.

Sempat terjadi penguatan di level Rp15.253, Kamis tadi, namun kembali melemah hari ini.

Per 1 Agustus tadi, kurs Jisdor rupiah sempat menguat Rp15.117 per dolar AS. Tapi sayang, melemah menjadi Rp15.171 di hari berikutnya, hingga kini.

Kepala Ekonom Bank Permata, Josua Pardede menyebut pelemahan rupiah karena menguatnya dolar AS. Terutama menjelang Simposium Jackson Hole. Investor menanti pidato Ketua Federal Reserve Jerome Powell.

"Perkiraan itu didukung oleh pernyataan beberapa pejabat The Fed dan data US Jobless Claims. Salah satu pejabat Fed, Susan Collins, menyatakan bahwa The Fed perlu menaikkan suku bunga sambil menegaskan bahwa Federal Funds Rate (FFR) mendekati puncaknya," jelasnya.

Di sisi lain, Kamis tadi, Bank Indonesia (BI) turut mengumumkan hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG). Mereka mempertahankan suku bunga di angka 5,75 persen.

Selain pengumuman suku bunga kebijakan. BI juga mengumumkan instrumen moneter baru. Yaitu Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI).

Editor


Komentar
Banner
Banner