Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) menargetkan pembangunan jalan baru ke makam Syekh Muhammad Arsyad Al-Banjari atau Datu Kalampayan tuntas hingga
Bupati Banjar H Saidi Mansyur dan Wakilnya Habib Idrus Al-Habsyie turut menghadiri puncak Haul ke-217 Syekh Muhammad Arsyad Al - Banjari atau Datu Kalampayan
Haul ke-217 Syekh Muhammad Arsyad Al-Banjari atau Datu Kalampayan, di Masjid Tuhfaturroghibin Desa Dalam Pagar Ulu, Martapura Timur, Kabupaten Banjar, Kalsel.
Jemaah haul ke-217 Syekh Muhammad Arsyad Al-Banjari atau Datu Kelampayan terus berdatangan, Kamis (27/4) pagi ini.
Ingatan masyarakat Banjar akan sosok ulama termashyur Syeikh Arsyad Al-Banjari atau Datu Kalampayan dihimpun dalam rekaman film yang prosesnya penuh tantangan.
Selama 88 menit, perjalanan hidup seorang ulama besar dari Bumi Banjar dirangkai dalam sebuah film garapan PT Expressa Pariwara Media.
Jalan panjang mencari ilmu yang dijejaki Datu Kalampayan, menurut Nasrullah memberi pemahaman bagi generasi pembelajar Islam bahwa menempa diri.
Arah kiblat masjid di Batavia digeser. Perintah itu sebagaimana dituturkan dalam film Matahari dari Bumi Banjar yang diputar di Gedung Pusat Perfilman.
Film Islamic "Syekh Muhammad Arsyad Al-Banjari: Matahari dari Bumi Banjar"
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Kalimantan Selatan, Muhammadun, mengakui telat mengusulkan Datu Kalampayan sebagai pahlawan nasional
Datu Kalampayan menyatukan orang Kalimantan dengan mazhab syafi’i. Alasannya, mayoritas warga sekitar memang telah bernaung pada fatwanya.