bakabar.com, MARTAPURA - Desa Dalam Pagar dan Teluk Selong dipenuhi jemaah Haul ke-217 Syekh Muhammad Arsyad Al-Banjari atau Datu Kalampayan, Kamis (27/4).
Acara puncak haul berpusat di Masjid Tuhfaturroghibin Desa Dalam Pagar Ulu, Martapura Timur, Kabupaten Banjar, setelah sebelumnya selama 4 malam berturut-turut digelar haul di Kubah Datu Kalampayan, di Desa Kalampayan, Kecamatan Astambul.
Selain dari masyarakat umum, sejumlah ulama, para habaib dan pejabat di Kalsel juga tampak hadir, tak terkecuali Gubernur dan Ketua DPRD Kalsel, hingga bupati dan wali kota.
Tak berbeda dengan Haul Abah Guru Sekumpul, para relawan, instansi pemerintah, hingga aparat TNI Polri turut bahu membahu menyukseskan haul Datu Kalampayan.
Misalnya, BPBD Banjar sejak persiapan haul terus menyuplai air bersih ke dapur umum hingga membantu menyediakan perahu penyeberangan sungai untuk jemaah.
Kepolisian dan TNI membantu pengamanan hingga mengatur jalur arus lalu lintas jemaah bersama para relawan yang terdiri 600 personil gabungan.
Di sisi lain, pihak panitia menyiapkan konsumsi 100 ribu lebih porsi nasi bungkus dengan memasak 700 blek beras.
Haul kali ini jemaahnya lebih banyak, lantaran sudah tidak ada pembatasan sosial akibat pandemi Covid-19 seperti tahun lalu.
"Haul kali ini panitia cukup banyak waktu dalam persiapan, mengingat izin dari pihak keamanan sudah ada sejak jauh hari, bereda seperti tahun lalu yang mepet," ujar salah satu panitia, Guru Muhammad Rofi`i.
Pelaksanaan haul diawali dengan pembacaan Maulidurrasul dan syair salawat, dilanjutkan pembacaan ayat suci Al-Qur'an oleh qori internasional asal Kalsel, Muhammad Rizqon.
Selanjutnya sambutan dari panitia pelaksana, Tuan Guru Ahmadi, disusul sambutan Ketua Yayasan Zuriat Syekh Muhammad Arsyad Al Banjari, KH Dr Muhammad Husin.
Kemudian pembacaan Manakib Datu Kalampayan oleh Pimpinan Pesantren Syekh Muhammad Arsyad Al-Banjari, KH Mazani. Sambutan terakhir disampaikan oleh Gubernur Kalsel, H Sahbirin Noor.
Peringatan haul ditutup dengan pembacaan Surah Yasin, tahlil dan doa oleh pimpinan Madrasah Tahfiz Al-Qur’an Darussalam Martapura, KH Wildan Salman.
KH Mazani dalam pembacaan manakibnya, mengatakan Syekh Muhammad Arsyad Al Banjari lahir pada Kamis 15 Safar 1122 Hijriah bertepatan 15 Maret 1710 Masehi sekira pukul 03.00 di Desa Lok Gabang, Astambul.
Dalam misinya berdakwah, menyebarkan ajaran Ahlussunnah Waljamaah dengan mendidik murid - muridnya termasuk anak cucunya, hingga menjadi ulama dan disebar ke penjuru Kalimantan berdakwah lebih luas.
Dalam berdakwah, Datu Kalampayan tidak hanya secara lisan, tapi juga secara tulisan melalui banyak karya kitabnya, serta berdakwah secara hal yakni dengan akhlak mulia dan penuh sopan santun di mana akhlak demikian sudah dimiliki sejak masih bocah. Makanya, sejak kecil beliau sudah sangat dicintai sampai ke kerajaan masa itu jadi kesayangan sultan.
Akhirnya di usia 105 tahun, Syekh Muhammad Arsyad wafat pada Selasa pertengahan Magrib - Isya 6 Syawal 1227 Hijriah bertepatan 13 Oktober 1812 Masehi.
"Dua abad lebih beliau meninggalkan anak cucu dan zuriat, namun harum semerbak nama beliau masih terasa oleh kita, yang seakan - akan masih berada pada zaman beliau," ucap Guru Mazani.
Sementara Gubernur Kalsel, H Sahbirin Noor dalam sambutannya mengatakan, Datu Kalampayan merupakan ulama besar yang sangat berjasa menyiarkan Islam dengan berdakwah secara lisan dan tulisan.
"Ini adalah haul Akbar, haul seorang wali besar yang masyhur dengan kitabnya Sabilal Muhtadin, Tuhfaturroghibin, Kanzu Al Marifah dan lain - lain. Semoga kita semua mendapatkan keberkahan dunia dan akhirat," ucap Paman Birin, sapaan akrabnya.
Salah satu jemaah dari pejabat yang hadir Wali Kota Banjarmasin, Ibnu Sina, usai kegiatan mengungkapkan syukur dapat berhadir di haul Datu Kalampayan guna mengambil keberkahan.
Ia menuturkan, tak ada keraguan atas nama besar kewalian Syekh Muhammad Arsyad Al Banjari, di mana masyarakat Banjar harus mengambil hikmah dan ilmu yang telah diwariskan Datu Kalampayan.
"Beliau tugul (gigih) menuntut ilmu, rela berpisah dengan keluarga demi menuntut ilmu. Beliau paham betul dakwah itu harus ada kaderisasi, makanya beliau mendirikan lembaga pendidikan, kemudian disebarkan ke selurh indonesia bahkan dunia, karena zuriat beliau sampai ke luar negeri berdakwah, seperti Malaysia, Singapore, dan lainnya," ucap Ibnu Sina.
Di sisi lain, Kapolres Banjar AKBP M Ifan Hariyat memastikan keamanan dan kelancaran haul berjalan mulus.
"Ada tiga titik Pos PAM didirikan untuk memonitoring arus lalu lintas, jalur kedatangan dan pulang baik arah menuju Banjarmasin maupun Hulu Sungai," ucap AKBP Ifan.
Ia menambahkan, pihaknya menurunkan 600 personel gabungan dari instansi pemerintah terkait, Kodim 1006 Banjar, hingga Polair Polda Kalsel untuk pengamanan.