Bursa saham dibuat tertekan oleh The Fed. IHSG berpotensi melemah di perdagangan, Rabu (27/9).
Pengumuman kebijakan terbaru The Fed telah dirilis. Bank sentral Amerika itu enggan menaikkan suku bunganya hingga Januari 2024.
The Fed tetap mempertahankan suku bunga acuan di Amerika Serikat. Tidak berubah pada 5,25-5,5%. Kamis (21/9) dinihari.
The Fed memilih untuk menahan tingkat suku bunga mereka. Hal ini menjadi angin segar bagi bursa saham, Kamis (21/9).
Bursa saham awal pekan ini dibayangi tekanan The Fed. IHSG berpotensi menguat, Senin (18/9).
Harga emas hari ini kembali naik. Di pasar spot, Selasa (29/8) pagi beranjak ke level USD1.922,15 per ons. Plus 0,99 poin.
Senin (28/8) pagi, pasca The Fed, kurs rupiah menguat tipis. Dolar AS mampu ditekan 0,02 persen pada angka Rp15.292 di pasar tunai.
Hari yang ditunggu-tunggu investor tiba. Pidato Jerome Powell di Jackson Hole Symposium diperkirakan bernada hawkish. Kinerja dolar AS akan terapresiasi.
Kurs rupiah kembali tertekan di pasar tunai jelang, Jumat (25/8) siang. Melemah 0,32 persen atau 49 poin ke level Rp15.295 per dolar AS.
IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis, berpeluang menguat terbatas di tengah kenaikan suku bunga acuan oleh bank sentral Amerika Serikat (AS) The Fed.
Pengamat pasar uang Ariston Tjendra menyatakan rupiah tertekan terhadap dolar AS pada Rabu (26/7) pagi.
Pengamat pasar uang Ariston Tjendra menyatakan pergerakan rupiah di pasar keuangan pagi ini masih dibayangi oleh sentimen The Fed.