Pemprov Kalimantan Selatan mulai bergerak cepat mengantisipasi ancaman kebakaran hutan dan lahan (karhutla) pada 2025.
Musim kemarau tiba, masyarakat Kotim diimbau untuk lebih waspada potensi terjadi karhutla, pasalnya kasus karhutla sudah mulai ditemukan di wilayah rentan.
BPBD Kotim, mengingatkan masyarakat agar waspada kebakaran hutan dan lahan seiring memasuki musim kemarai yang di prediksi selama 4 bulan lamanya.
Setelah lima bulan masa tanam sejak Januari 2025 lalu, perkebunan jagung yang dikelola Polda Kalimantan Selatan di Desa Padang Panjang, Kecamatan Sungai Tabuk.
Menjelang puncak musim kemarau yang diperkirakan terjadi pada Juni hingga Agustus, Polres Banjarbaru bersama Pemkot menggelar Apel Kesiapsiagaan Karhutla
Menjelang puncak musim kemarau 2025, kejadian kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di Kota Banjarbaru menjadi atensi Ketua DPRD Kota Banjarbaru
Polres Balangan, Polda Kalsel, menggelar Apel Kesiapsiagaan Penanggulangan Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) Tahun 2025
Pemkab HSS bersama TNI-Polri dan instansi terkait menggelar Apel Kesiapsiagaan Penanggulangan Karhutla Tahun 2025 di Lapangan Lambung Mangkurat Kandangan.
Seiring mulai memasuki musim kemarau, BPBD Kotim menyatakan ada delapan wilayah rawan Karhutla.
Meski belum memasuki puncak musim panas, pemerintah provinsi melalui BPBD Kalimantan Selatan mulai menyiapkan usulan bantuan dari pemerintah pusat.
Banjarbaru mulai bersiap menghadapi musim kemarau yang diprediksi berlangsung mulai pertengahan Mei hingga Agustus 2025.