bakabar.com, JAKARTA - Wakil Ketua DPR RI Sufmi Dasco, bungkam ditanya soal perbaikan jalan nasional Km 171 di Tanah Bumbu (Tanbu), provinsi Kalimantan Selatan.
“Saya belum mandalami, jadi belum bisa berkomentar,” kata Sufmi, di Kompleks Parlemen, Senayan di Jakarta, Selasa (3/10).
Adapun, Tragedi km 171 Tanah Bumbu di Kalsel sudah genap setahun. Peristiwa jalan longsor itu terjadi 29 September 2022.
Baca Juga: GTA: Selamat Ulang Tahun Tragedi KM 171 Tanah Bumbu!
Baca Juga: Menolak Lupa! Kilas Balik Tragedi Km 171 Tanah Bumbu
Hingga kini kerusakannya tak kunjung ditangani. Siapa biang keroknya, juga enggan diungkap. Selama setahun, yang ada hanya drama. Di kementerian saling menunggu dan lempar tanggung jawab. Antara ESDM dan PUPR.
Padahal jelas, kerusakan itu dipicu aktivitas pertambangan. Di sana ada dua perusahaan. PT Arutmin Indonesia dan PT Mitra Abadi Jaya Bersama (MJAB).
Selama setahun, yang ada hanya drama. Di kementerian saling menunggu dan lempar tanggung jawab. Antara ESDM dan PUPR.
Padahal jelas, kerusakan itu dipicu aktivitas pertambangan. Di sana ada dua perusahaan. PT Arutmin Indonesia dan PT Mitra Abadi Jaya Bersama (MJAB).
Baca Juga: Selamat Ulang Tahun Km 171 Tanah Bumbu!
Baca Juga: Ada Tindak Pidana di Tragedi Km 171 Tanah Bumbu!
Titik longsor ada di konsesi kedua perusahaan tersebut. Terutama milik Arutmin. Namun keduanya, menolak disalahkan. Mereka melempar tuduhan pada penambang ilegal.
Kementerian ESDM juga sepakat. Bahwa kerusakan Km 171 itu akibat galian tambang ilegal. Kesimpulan diambil setelah mereka melakukan inspeksi ke lokasi.
Bahkan urusan itu sudah dilaporkan ke Polda Kalsel. Hanya saja mentok. Polisi mengeklaim tak menemukan penambang ilegal.