bakabar.com, JAKARTA - Saat ini jagat maya sedang ramai membicarakan soal unggahan viral Pertalite di Twitter terkait hasil pengujian melalui sebuah alat penguji sampel.
Pada cuitan yang viral itu, nampak nilai oktan Pertalite hanya menunjukan angka RON 86. Padahal, Pertalite seharusnya memiliki RON 90.
Pihak Pertamina ikut angkat bicara untuk mengklarifikasi terkait unggahan yang viral di media sosial seperti Twitter dan TikTok tersebut.
"Alat pengujian RON yang akurat harus mengacu kepada metode standar seperti ASTM RON method," ujar Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga Irto Ginting ketika dihubungi apahabar, Selasa (11/10).
Baca Juga: Daftar Harga Terbaru Mobil Listrik yang Dipasarkan di Indonesia
Ia menjelaskan, dengan metode standar seperti ASTM RON, barulah seluruh pengujian bisa divalidasi karena alat yang dipakai selalu dikalibrasi.
Pada gambar yang muncul diunggahan yang viral itu, Irto mengatakan bahwa pihaknya tidak bisa memastikan alat apa yang digunakan untuk pengujian sampel tersebut.
"Pihak Pertamina tidak dapat memastikan alat (dari gambar unggahan) yang digunakan dalam pengujian RON. Jika alat yang digunakan tersebut adalah Oktan Analyzer Portable, alat tersebut juga harus terbukti sudah terkalibrasi menggunakan certified reference material secara berkala," tukasnya.
Selain itu, Irto juga membagikan sebuah video edukasi yang dibuat oleh Pertamina.
Tidak Sembarang Orang Boleh Menguji BBM dan Bentuk CFR
Dalam video tersebut, Ahli Bahan Bakar dan Pembakaran Fakultas Teknik Mesin dan Dirgantara Institut Teknologi Bandung (ITB) Tri Yuswidjajanto, menjelaskan konsep angka oktan serta perbedaan BBM oktan tinggi dan oktan rendah terhadap mesin kendaraan.
Baca Juga: Viral Baterai Hyundai Ioniq 5 Drop dan Tidak Bisa Diisi Ulang
Selain itu, Tri juga menunjukan adanya BBM yang diuji dengan alat portable dan CFR.
Baca berita selengkapnya di halaman selanjutnya...
CFR atau Coordinating Fuel Research biasa dipakai untuk mengukur oktan bahan bakar dan pengujian ini tidak sembarangan orang yang bisa melakukannya.
Hal ini karena hanya operator yang memiliki sertifikat yang bisa melakukannya.
Hal ini yang menurut Irto penting untuk diketahui oleh masyarakat. Karena pada unggahan Twitter tersebut tidak nampak jelas siapa operator yang melakukan pengujian sampel Pertalite tersebut.
Baca Juga: Skuter Listrik BMW CE 04 Hadir dengan Bodi Gambot, Harganya Segini
Selain itu, terlihat jelas juga bahwa alat yang digunakan untuk menguji sample sangat berbeda dengan CFR yang berstandar Internasional.
Irto juga menegaskan, Lembaga Penelitian dan Pengembangan Industri Minyak dan Gas Bumi (Lemigas) telah melakukan pengujian terhadap Pertalite.
Pengujian tersebut meliputi 6 produk sampel Pertalite di SPBU wilayah Jakarta.
"Seluruh sampel menunjukkan hasil atau spek Pertalite masih sesuai dengan ketentuan Dirjen Migas No. 0486.K/10/DJM.S/2017 tentang Standar dan Mutu (Spesifikasi) BBM Jenis Bensin RON 90 yang Dipasarkan di Dalam Negeri," pungkasnya.
Baca Juga: Berteduh di Bawah Jembatan Kena Tilang Rp250 Ribu, Kok Bisa?
Jadi bisa disimpulkan dari pengujian resmi tersebut, seluruh sampel masih menunjukkan hasil ataupun spek Pertalite yang masih sesuai dengan ketentuan yang berlaku.