bakabar.com, BANJARMASIN – Anggota DPRD Provinsi Kalimantan Selatan, Firman Yusi, mendesak Pertamina memberikan penjelasan resmi terkait kelangkaan bahan bakar minyak (BBM) yang belakangan terjadi di sejumlah daerah di Kalsel.
Ia menegaskan, kelangkaan ini tidak hanya menyasar BBM subsidi, tetapi juga mulai dirasakan pada jenis BBM non-subsidi. Laporan masyarakat terkait antrean panjang di SPBU, pembatasan pembelian, hingga terputusnya pasokan di beberapa titik, menurut Firman, semakin sering diterima.
“Pertamina harus segera memberikan penjelasan yang terang benderang kepada publik mengenai apa yang sebenarnya terjadi. Mengapa pasokan BBM di Kalsel bisa mengalami kelangkaan hampir di semua jenis? Ini menyangkut kebutuhan harian masyarakat dan roda perekonomian,” tegas Firman, Senin (17/11).
Politisi PKS tersebut menilai, kelangkaan BBM berpotensi mengganggu stabilitas ekonomi daerah. Mulai dari sektor distribusi barang, transportasi umum, hingga aktivitas usaha kecil dapat terhambat jika persoalan ini tidak segera ditangani.
Firman mendesak Pertamina mengambil langkah konkret, mulai dari penambahan suplai, perbaikan sistem distribusi, hingga memastikan tidak ada praktik penyelewengan yang memperburuk situasi di lapangan.
“Ini menyangkut kepentingan publik. Pertamina tidak boleh lambat merespons. Kami meminta langkah cepat dan terukur agar pasokan BBM kembali normal dan masyarakat tidak dirugikan,” ujarnya.
Menutup pernyataannya, Firman berharap dengan meningkatnya aktivitas ekonomi di akhir tahun, Pertamina dapat menjamin suplai yang stabil agar mobilitas masyarakat dan pelaku usaha di Kalimantan Selatan tidak terganggu.









