Tragedi Seruyan

[VIDEO] LIPSUS: Tragedi Seruyan Buntut Konflik Agraria Berkepanjangan

Sudah lebih dari sebulan, tragedi Seruyan yang menewaskan Gijik (35) warga Desa Bangkal, Seruyan, Kalimantan Tengah belum menemukan titik terang.

bakabar.com, JAKARTA - Sudah lebih dari sebulan, tragedi Seruyan yang menewaskan Gijik (35) warga Desa Bangkal, Seruyan, Kalimantan Tengah belum menemukan titik terang.

Peristiwa itu berawal dari aksi damai warga Bangkal menyuarakan tuntutan hak plasma kebun sawit yang sudah dijanjikan belasan tahun lalu oleh PT Hamparan Masawit Bangun Persada (PT HMBP).

Sabtu, 7 oktober 2023, menjadi puncak dari konflik tersebut. Selain lemparan gas air mata, peluru tajam juga dilesatkan ke arah warga.

Proyektil peluru menembus dada kiri Gijik hingga menewaskannya. Peluru lainnya menancap di pinggang Taufik Noor Rahman yang mengakibatkan luka berat.

Baca Juga: [VIDEO] Laporan Tim Advokasi Penembakan Seruyan Ditolak Mabes Polri

Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (KontraS) yang menjadi bagian dari tim Advokasi Solidaritas untuk Masyarakat Adat Bangkal berencana melapor ke Ombudsman.

Setidaknya ada tiga laporan yang siap diserahkan, setelah sebelumnya ditolak oleh lembaga perlindungan saksi dan korban (LPSK) akibat laporan polisi yang tercekat.

Permintaan ke LPSK mandek karena mensyaratkan laporan polisi terlebih dahulu. Sementara itu, pihak keluarga korban berharap LPSK bisa memberi perlindungan, seiring masifnya intimidasi.

Baca Juga: Lagi! Keluarga Korban Penembakan Seruyan Minta Perlindungan LPSK

Sebelumnya, Kamis (9/11) tim advokasi bersama keluarga korban melapor ke Bareskrim Polri. Mereka mengadu, karena hingga pekan kelima belum ditemukan titik terang perihal pelaku penembakan.

Penembakan yang menewaskan Gijik dan melukai warga lainnya, malah berujung pada pemanggilan warga. Warga khawatir dengan pemanggilan berulang tersebut.

Video Journalist: Tim Redaksi
Video Editor: Iskandar Zulkarnaen
Produser: Jekson Simanjuntak

Editor
Komentar
Banner
Banner