bakabar.com, JAKARTA - Tim Advokasi Solidaritas untuk Masyarakat Adat Bangkal bersama keluarga korban penembakan Bangkal, Seruyan melapor ke Bareskrim Mabes Polri, Kamis (9/11). Mereka mengadu ke Mabes Polri berharap keadilan.
Penembakan warga di Bangkal, Seruyan, Kalimantan Tengah telah memasuki pekan kelima. Namun hingga kini, belum ditemukan titik terang perihal pelaku penembakan.
7 oktober 2023, terjadi penembakan yang menyebabkan satu warga meninggal dunia atas nama (alm) Gijik dan seorang lainnya terluka yang saat ini dalam perawatan atas nama Taufik Noor Rahman. Pihak keluarga kecewa, karena belum ada upaya serius dari pihak kepolisian untuk mengusut kasus tersebut.
Tim advokasi dan pihak keluarga korban Bangkal merasa tidak puas. Mereka menilai keadilan semakin jauh, ketika laporan yang dilayangkan ditolak oleh Mabes Polri. Alasannya, mereka diminta menunggu proses selanjutnya dari Polda Kalteng.
Baca Juga: Waduh! Laporan Korban Penembakan Seruyan Ditolak Mabes Polri
Direktur LBH Palangkaraya Aryo Nugroho yang ikut mendampingi keluarga korban mengaku sejak awal sudah mencium gelagat penolakan dari SPKT Mabes Polri.
Di hadapan wartawan, Aryo mengungkapkan kedatangan mereka jauh-jauh dari Kalteng untuk mendapatkan informasi terkait siapa pelaku penembakan terhadap warga. Sayangnya, keluarga korban tetap tidak menemukan jawaban atas peristiwa itu.
Penolakan yang terjadi, membuat pihak keluarga dan tim advokasi ragu dengan proses hukum yang berlangsung.
Video Journalist: Rayhan Azkadesta
Video Editor: Iskandar Zulkarnaen
Produser: Jekson Simanjuntak