Bentrok Seruyan

Waduh! Laporan Korban Penembakan Seruyan Ditolak Mabes Polri

Laporan dari tim advokasi solidaritas untuk masyarakat Bangkal dan keluarga korban penembakan di Seruyan ditolak oleh Bareskrim Polri

Featured-Image
Laporan Korban Penembakan Seruyan Ditolak Bareskrim. Keluarga korban penembakan di Seruyan nampak lesu usai laporannya ditolak Bareskrim Polri. Foto apahabar.com/Reyhan

bakabar.com, JAKARTA – Laporan dari tim advokasi solidaritas untuk masyarakat Bangkal dan keluarga korban penembakan di Seruyan ditolak oleh Bareskrim Polri.

“Hasilnya kurang memuaskan, karena tidak bisa kami buat laporan di sini. Ditolak lah intinya,” kata Rahmad, salah satu perwakilan keluarga korban penembakan di Seruyan, di Mabes Polri, Kamis (9/11).

Wajahnya nampak kecewa usai keluar dari ruangan bersama dengan tim advokasi serta keluarga korban lainnya.

Menurutnya, niat untuk mengadukan kasusnya dan berharap keadilan ke Mabes Polri langsung pupus usai mendapat penolakan.

Baca Juga: Tim Advokasi Kasus Seruyan Tak Temukan Proyektil di Tubuh Gijik

“Mengecewakan datang ke sini jauh-jauh hanya untuk mendengar ditolak,” keluhnya di hadapan awak media.

Sementara alasan penolakan Mabes Polri pada laporan tim advokasi dan keluarga kasus Seruyan adalah karena kasusnya masih ditangani di Polda Kalteng.

Direktur LBH Palangkaraya Aryo Nugroho yang juga ikut mengawal keluarga korban penembakan di Seruyan mengaku telah mencium adanya upaya penolakan sejak di SPKT.

“Alasan penolakan itu sangat simpel, yakni diminta percaya bahwa sebentar lagi Direktur Reserse Polda Kalteng akan merilis soal pembunuhan,” jelasnya.

Baca Juga: Tim Advokasi-Keluarga Korban Penembakan Seruyan Lapor ke Bareskrim

Sementara alasan dirinya dan keluarga korban datang ke Jakarta adalah karena sudah satu bulan menunggu hasil uji balistik dan penyelidikan di Polda Kalteng namun belum keluar hasil.

Alih-alih dapat perkembangan informasi terkait siapa aparat yang diduga menembak hingga jatuh korban meninggal, pihak kepolisian di Kalteng justru memanggil para saksi peristiwa di Seruyan terkait dengan upaya melawan hukum.

“Siapa yang akhirnya melakukan pembunuhan dan penembakan itu juga bias. Mereka semua di sini tidak mau menjawab itu,” keluhnya.

Menurutnya, penolakan ini membuatnya kian ragu dengan proses hukum yang sedang berjalan.

Editor


Komentar
Banner
Banner