bakabar.com, JAKARTA – Tim advokasi solidaritas masyarakat adat di Bangkal mengaku tidak menemukan proyektil pada tubuh Gijik, korban meninggal pada kasus Seruyan, Kalimantan Tengah (Kalteng).
“Kami akui memang tidak ditemukan proyektil pada korban meninggal. Tapi, yang perlu diketahui. Selain meninggal ada juga yang tertembak dan pelurunya masih bersemayam,” kata Direktur LBH Palangkaraya Aryo Nugroho Waluyo kepada awak media, Kamis (9/11).
Tim advokasi menduga, proyektil peluru yang mengenai Gijik bersarang di tubuh korban luka atas nama Taufik Noor Rahman.
Baca Juga: Tim Advokasi-Keluarga Korban Penembakan Seruyan Lapor ke Bareskrim
“Untuk korban taufik, dugaan kuat itu pelurunya ke sana (Taufik). Karena mereka (lokasinya) tidak jauh atau bersebelahan,” imbuhnya.
Aryo mengaku hingga kini tim advokasi dan keluarga korban belum dapat perkembangan terbaru terkait pemeriksaan aparat yang diduga terlibat dan hasil uji balistik.
Tim advokasi menilai ada ketidakseriusan dari aparat Polda Kalteng untuk mengungkap kasus Seruyan. Karena, sudah lebih dari satu bulan, pihak Polda Kalteng belum mengumumkan tersangka dan hasil uji balistik.
Baca Juga: Tim Advokasi Seruyan Desak Komnas HAM Terbitkan Rekomendasi
“Kami belum tahu. Makanya kami kesini juga untuk menanyakan itu (uji balistik). Karena yang kami dapatkan dari kawan-kawan media telah ada dari polri datang ke lokasi untuk uji balistik, tapi sampai hari ini kami tidak pernah mendapat informasi itu. Pihak keluarga juga tidak dapat informasi itu,” tuturnya.
Sekadar informasi, pada hari ini tim advokasi bersama perwakilan keluarga korban meninggal dan korban luka mendatangi Bareskrim Polri untuk melaporkan kasus ini dan meminta informasi terkait hasil uji balistik yang telah dilakukan.
