pilpres 2024

Usung Capres 2024, PPP Ogah Bergantung PDIP

Plt Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Muhamad Mardiono enggan bergantung ke PDI Perjuangan untuk menentukan nominasi calon Presiden

Featured-Image
Plt. Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Muhamad Mardiono (foto:apahabar.com/BS)

bakabar.com, JAKARTA - Plt Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Muhamad Mardiono enggan bergantung ke PDI Perjuangan untuk menentukan nominasi calon Presiden yang hendak diusung di Pilpres 2024.

Sebab PPP hendak berhati-hati dan menuangkan sejumlah pertimbangan dalam mengusung nama yang bakal diusung di Pilpres 2024. Terlebih PPP masih tergabung di Koalisi Indonesia Bersatu (KIB).

"Kita tidak tergantung pada satu partai politik, tapi kita memang ingin berhati-hati dalam memutuskan hal terbaik untuk rakyat Indonesia," kata Mardiono di Kantor DPP PPP, Jakarta, Senin (13/3).

Baca Juga: Yusril Ihza: Jokowi Tak Ingin KIB Bubar!

Ia juga menerangkan bahwa PPP masih melakukan komunikasi intensif dengan sejumlah partai untuk mendiskusikan sejumlah nama potensial yang mengisi nominasi capres-cawapres.

Terutama dalam bertukar ide dan gagasan demi proyeksi pembangunan Indonesia dalam lima tahun ke depan.

"Jadi kami secara intens selalu mendiskusikan dengan tokoh-tokoh yang kita anggap sebagai tokoh yang layak untuk memimpin Indonesia lima tahun kedepan dan ini sedang terus kita garap di samping juga kita memadukan ide dan gagasan dari ketiga partai ini," jelasnya.

Baca Juga: PPP Akan Koalisi dengan PDIP, Pengamat: KIB Pecah Kongsi

Lebih lanjut, Mardiono mengungkapkan akan terus mencari titik temu dan kesamaan platform perjuangan politik untuk memetakan konfigurasi politik di Pilpres 2024.

"Kita akan diskusi sampai nanti, ada nggak kesepakatan bersama tokoh-tokoh, siapa saja yang akan kita tetapkan sebagai capres dan cawapres. Pada akhirnya nanti, insyaallah koalisi akan terbentuk dengan sendirinya," ungkap dia.

Untuk itu ia masih menjalin lobi dan komunikasi politik secara intensif untuk mempertemukan dan mempersatukan keputusan dengan partai lainnya.

"Tetapi kami semua berkewajiban untuk terus melakukan lobi-lobi politik, untuk terus melakukan upaya-upaya mempersatukan, mempertemukan, di antara partai satu dengan yang lain," pungkasnya.

Editor


Komentar
Banner
Banner