Lantas dalam rapat online, bupati berusia 50 tahun itu kesal tidak bisa menyampaikan keluhan. Namun setelah didesak, akhirnya disepakati penerimaan DBH sebesar 100 dollar per barel.
"Saya berusaha mengejar Kemenkeu sampai ke Bandung, tetapi tetap tidak dihadiri oleh pihak yang berkompeten," beber Adil.
"Sampai akhirnya saya berbicara bahwa Kemenkeu berisi iblis atau setan," tambahnya.
Menanggapi tudingan Adil, Kemenkeu melalui Yustinus Prastowo selaku Staf Khusus Menteri Keuangan mendesak yang bersangkutan meminta maaf secara terbuka.
"Kami keberatan dan menyayangkan pernyataan Bupati Meranti yang sungguh-sungguh tidak adil," tukas Yustinus Prastowo.
"Bupati Meranti telah menyebut pegawai Kementerian Keuangan iblis atau setan. Ini jelas ngawur dan menyesatkan," tandasnya.
Sarat Kontroversi
Sebelum berencana menggugat Presiden dan menyebut Kemenkeu berisi iblis, Muhammad Adil kembali pernah menimbulkan sejumlah kontroversi.
Adil pernah menolak Gubernur Riau yang hendak berkunjung ke Meranti. Penolakan ini disebabkan perseteruan soal anggaran.
Adil juga pernah diperiksa Inspektorat Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), karena diduga melarang camat hingga lurah hadir dalam rapat koordinasi bersama Mendagri.
Lebih jauh kebelakang, Adil juga pernah mengadukan mantan bupati Irwan Nasir ke polisi. Aduan ini terkait opini Irwan Nasir di WhatsApp Grup (WAG).
Irwan Nasir yang merupakan Bupati Meranti sebelumnya, diduga menuduh Adil menilap dana masjid dan bantuan sapi untuk masyarakat.