bakabar.com, JAKARTA – Seusai ditinggalkan Rusia, penyelidik forensik Ukraina mengautopsi sebanyak 1.084 jasad diduga warga sipil yang ditemukan di dekat ibu kota Kyiv.
Mayat-mayat itu diyakini Ukraina sebagai warga sipil yang tidak memiliki kaitan dengan pasukan pertahanan atau unit militer lain.
“Sekarang jenazah yang ditemukan berjumlah 1.084. Mereka diautopsi oleh investigator dan dibawa ke fasilitas forensik,” papar Kepala Polisi Daerah Kyiv, Andrii Nebytov, seperti dilansir CNN, Sabtu (23/4).
“Sebagian besar antara 50 hingga 75 persen, warga dibunuh dengan senjata kecil, senapan mesin atau sniper. Semuanya bergantung lokasi,” imbuhnya.
Tercatat sekitar 300 jenazah belum diidentifikasi. Otoritas pun meminta warga agar memberitahu, seandainya terdapat anggota keluarga atau kerabat yang hilang.
Penyelidik di Kyiv dan wilayah lain Ukraina mengklaim menemukan bukti lebih luas soal pembunuhan warga sipil oleh pasukan Rusia.
Beberapa pekan lalu, Ukraina melaporkan menemukan lebih dari 300 mayat dalam kondisi mengenaskan berserakan di Bucha. Mereka diduga dibunuh pasukan Rusia yang mengepung kawasan itu.
Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky, menyebut tindakan itu sebagai genosida dan menuntut tanggung jawab Rusia atas serangan militer.
Sejumlah negara Barat juga ramai-ramai mengecam tindakan Rusia. Inggris, misalnya, sampai berinisiatif mengumpulkan bukti dan mendukung investigasi kejahatan perang.
Sementara Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mendesak agar dilakukan investigasi, terkait penemuan tersebut untuk memastikan akuntabilitas dan keadilan.