bakabar.com, JAKARTA - Thomas Tuchel menegaskan bahwa tidak ada perbedaan kelas antara timnya dengan Manchester City, usai Bayern Munchen tersingkir dari Liga Champions.
Munchen terpaksa harus pergi dari kompetisi tertinggi Eropa itu setelah bermain imbang 1-1 di leg kedua perempat final, yang berarti mereka kalah agregat 4-1, menyusul kemenangan City 3-0 di leg pertama.
“Tidak ada perbedaan kelas. Dari hasil kelihatannya seperti itu, tetapi sebenarnya ada perbedaan dalam kepercayaan diri dan performa,” ujar Tuchel setelah pertandingan di laman resmi klub.
“Kami membiarkan [City] memainkan permainan mereka, kami dihukum secara brutal karenanya.”
Baca Juga: Jelang Sevilla Vs Man United, Ten Hag: Mau Menang? Harap Tenang
Bayern sebenarnya lebih menguasai jalannya pertandingan dan menguasai bola lebih banyak disbanding City di leg kedua, dan menciptakan sejumlah peluang, tetapi hanya mencetak satu gol lewat tendangan penalti Joshua Kimmich.
Hal itu menurut Tuchel menunjukkan level yang sama antara Munchen dan City, namun timnya lebih membutuhkan keberuntungan untuk mengalahkan klub asal Liga Inggris itu.
“Kami bermain melawan tim terbaik di Eropa hari ini, tim dengan performa terbaik di Eropa,” kata mantan pelatih Chelsea itu.
“Kami bermain sepenuhnya di level yang sama, [tetapi] di kedua pertandingan kami tidak memiliki keberuntungan.”
Baca Juga: Derby Milan di Semifinal Liga Champions, Lautaro Martinez: Sangat Spesial
“Untuk mengalahkan tim terbaik, Anda tidak hanya harus memakimalkan 100 persen peluang Anda, tetapi juga membutuhkan keberuntungan. Anda juga membutuhkan keputusan [wasit] sesuai keinginan Anda dan mungkin bahkan defleki [bola],” tambahnya.
Sejak menggantikan Julian Nagelsman, Tuchel harus tersingkir dari dua kompetisi yaitu Liga Champions dan DFB Pokal, dan menyisakan satu peluang juara yaki Bundesliga.
Bayern masih memiliki harapan cukup besar karena unggul dua poin dari Borussia Dortmund di klasemen sementara, dengan enam pertandingan tersisa musim ini.