Religi

Tips Menagih Utang dalam Ajaran Islam

Menagih utang dalam ajaran Islam menjadi hal yang penting untuk Anda ketahui. Pasalnya, persoalan soal utang piutang sering menjadi masalah di dalam masyarakat.

Featured-Image
Ilustrasi Utang Piutang (Foto: dok.DetikFinance)

bakabar.com, JAKARTA - Menagih utang dalam ajaran Islam menjadi hal yang penting untuk Anda ketahui. Pasalnya, persoalan soal utang piutang sering menjadi masalah di dalam masyarakat.

Dalam Islam sebenarnya tidak disarankan untuk membiasakan berutang jika bukan dalam keadaan yang sangat mendesak.

Jika akhirnya terpaksa berutang, maka wajib hukumnya untuk melunasi hutang tersebut.

Karena utang yang ditinggalkan di dunia akan menjadi tanggung jawab di akhirat. Bagi kaum muslim, ada beberapa ketentuan dalam menagih utang.

Baca Juga: Jangan Dibuang! Cangkang Telur Punya Manfaat yang Tak Terduga

Hukum Islam Terkait Menagih Utang

Dalam ajaran Islam ada aturan dalam menagih utang. Bahkan Allah SWT juga menerangkan dalam Al-Quran tentang dilarangnya menagih utang pada orang yang kondisinya tidak mampu. Yakni ada dalam surat Al-Baqarah ayat 280 berikut ini:

وَاِنْكَانَذُوْعُسْرَةٍفَنَظِرَةٌاِلٰىمَيْسَرَةٍۗوَاَنْتَصَدَّقُوْاخَيْرٌلَّكُمْاِنْكُنْتُمْتَعْلَمُوْنَ

Artinya: “ Dan jika (orang berutang itu) dalam kesulitan, maka berilah tenggang waktu sampai dia memperoleh kelapangan. Dan jika kamu menyedekahkan, itu lebih baik bagimu, jika kamu mengetahui.” (QS. Al-Baqarah: 280).

Berikut akan membahas cara menagih hutang dalam Islam:

1. Mengerti Kondisi Ekonomi Pengutang

Untuk menagih utang memang membutuhkan kesabaran yang ekstra, untuk menjaga keseimbangan saat menagih hutang dengan mengerti kondisi mereka.

2. Menambah Tenggat waktu

Ketika peminjam belum dapat mengumpulkan uang yang cukup untuk membayar utang, maka Anda bisa menambah tenggat waktu untuk mereka melunasi utang tersebut.

Baca Juga: Jelang Hallowen, Ini Lokasi Angker di Ibu Kota untuk Uji Nyali

Namun, Anda perlu menegaskan untuk menepati janji pembayaran pada tenggat waktu yang baru. Anda juga dapat membuat surat pernyataan berisi tenggat waktu di atas materai dan ditandatangani oleh peminjam.

Maka dari itu, penagihan uang dan perjanjian pelunasan telah terikat dengan hukum.

3. Menagih dengan sopan

Anda dapat membicarakannya dengan baik sehingga tidak menyinggung perasaan karena menagih utang dengan cara yang kasar dapat menimbulkan keributan.

4. Katakan bahwa sedang membutuhkan

Apabila Anda sedang berada dalam situasi yang membutuhkan uang, Anda bisa mencoba berbicara kepada peminjam untuk membayar utang mereka. Katakan bahwa Anda benar-benar membutuhkan uang tersebut.

Hal ini akan membuat peminjam memiliki rasa tidak enak dan akan segera membayar uang yang dipinjamnya itu.

Baca Juga: Aset Emas dapat Menanggulangi Ancaman Kepailitan Bisnis

5. Meminta Bantuan Pihak Keluarga

Pihak keluarga menjadi solusi untuk penyelesaian permasalahan utang yang tak kunjung dibayar. Anda dapat menyampaikan maksud dan tujuan dengan sopan.

Pihak keluarga yang baik pasti akan selalu mengingatkan anggota keluarganya untuk membayar utang tersebut karena menjadi tanggungan di dunia dan akhirat.

6. Tawarkan Pembayaran dengan Cicilan

Pembayaran dengan sistem cicilan menjadi kesepakatan kedua belah pihak. Pelunasan dengan cicilan akan membantu pihak peminjam menjadi tidak terlalu terbebani.

Editor


Komentar
Banner
Banner