bakabar.com, SOLO - Tim Bengawan Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta memperkenalkan dua unit prototipe mobil balap formula bernama Pancawala II dan Nirankara.
Manager Teknis Bengawan Tim UNS, Reza Abdurrahman mengatakan bahwa perkenalan mobil balap prototipe ini merupakan lanjutan dari model sebelumnya yang pernah dibuat pada 2022 lalu, bernama Pancawala I.
Menurut dia, kedua mobil tersebut rencananya akan diikutsertakan dalam kompetisi yang berlangsung di Sirkuit Mandalika, Nusa Tenggara Barat dan Formula SAE di Jepang.
"Mobil balap konsep itu akan bertarung dalam kelas internal combustion vehicle, yang akan berlangsung pada 28 Agustus hingga 2 September mendatang. Tepatnya akan digelar di Ecopa Stadium di Shizouka Jepang," kata Reza kepada wartawan di halaman Gedung Dr. Prakosa kantor pusat UNS, Jumat, (9/6).
Baca Juga: MotoGP 2024 Punya Aturan Baru, Pembalap Dilarang Curi-Curi Start
Lebih jauh ia menjelaskan perihal jantung pacu mobil balap prototipe Pancawala II dibekali mesin Honda CB-400 SF keluaran tahun 1998.
"Basic-nya merupakan mesin bersistem karburasi. Cuma dari generasi sebelumnya diubah menjadi sistem injeksi dan penyempurnaan berlangsung sampai saat ini," bebernya.
Mobil dengan berat 311 kg dan bahan bakar tujuh liter itu, menggunakan bodi full CFRP (Carbon Fiber Rainforce Polymate). Termasuk pada bagian kursi dan setir pengemudi.
Smentara itu, prototipe mobil balap seri Nirankara yang berbentuk kapsul, membenamkan mesin revo yang dimodifikasi menjadi sistem FA dengan kekuatan 96 cc.
Baca Juga: Honda Jalin Kemitraan dengan Aston Martin pada Balap F1 Tahun 2026
Manajer Teknis Bengawan Team SEM Toeri Fathuddin Yusuf, prototipe mobil yang dibuat tahun 2022 tersebut bisa melaju dengan kecepatan 50 km/jam.
"Bengawan Team Nirankara akan mengikuti Shell Eco-Marathon kelas Prototype Gasoline yang dijadwalkan berlangsung 4 - 9 Juli 2023 di Sirkuit Mandalika," tuturnya.
Di lain sisi, salah satu pebalap yang akan menggeber mobil Pancawala II, Hendrawan Purnomo Aji mengungkapkan bahwa dirinya rutin melakukan latihan setiap hari di sirkuit Boyolali, Jawa Tengah.
Baca Juga: Pilihan Filter AC Mobil untuk Cegah Polusi Udara Masuk ke Dalam Kabin
Ia menyebut tantangan terbesar dalam kompetisi balapan mendatang adalah menjaga ketahanan fisik agar tetap lincah. Karena ketika nantinya di lintasan akan banyak lika-liku.
"Mungkin ketika belok, ini ada juga wings yang nanti diperlombakan. Kesulitannya mungkin dari situ, kita harus lincah. Daya tahan fisik juga diperlukan, akselerasinya juga yang kami andalkan," tandasnya.