bakabar.com, TANJUNG - Masyarakat Tabalong sangat antsias menerima kunjungan Presiden Joko Widodo ke Kalimantan Selatan (Kalsel). Dalam kunjungan tersebut terdapat tiga risalah yang dihasilkan dalam Muktamar ke-1 Rabithah Melayu Banjar di Tabalong.
Pertama, masyarakat Melayu Banjar mendukung penuh kebijakan Presiden Joko Widodo (Jokowi) membangun ibu kota negara (IKN) Nusantara di Kalimantan Timur (Kaltim).
Kedua, masyarakat Melayu Banjar satu komando mendukung pembangunan berkelanjutan yang akan dilakukan pemerintah.
Baca Juga: Berkunjung ke Pasar Tanjung, Jokowi: Warga Tabalong Baik dan Ramah
Terakhir, masyarakat Melayu Banjar mendukung kepemimpinan nasional yang terus bekerja untuk kemakmuran rakyat.
"Haram manyarah waja sampai kaputing," ucap Perwakilan Pengurus Rabithah Melayu Banjar, Harun Arrasyid di Kota Tanjung, Jumat (17/3)
Sebelumnya, di depan ribuan jemaah, Jokowi mengapresiasi semangat Rabithah Melayu Banjar yang ikut melestarikan nilai luhur adat istiadat dan budaya serta mengembangkan Islam yang rahmatan lil alamin.
"Kita harus bangga dengan bangsa Indonesia yang sangat besar ini. Di mana, penduduk Indonesia 280 juta dengan 17 ribu pulau dan kita bermacam suku, adat dan agama, tetapi bisa hidup rukun," ujar Jokowi.
Baca Juga: Berhasil Hafal Pancasila, Siswa SMK Tabalong dapat Sepeda dari Jokowi
Ia mengajak masyarakat Tabalong untuk meningkatkan semangat ukhuwah, baik islamiyah, wathoniyah dan insaniyah.
"Kita berbeda agama, berbeda suku, tetapi harus tetap rukun, harus bisa hidup berdampingan dengan harmonis," pesannya kepada masyarat.
Tidak lupa, Jokowi mengucapkan terima kasih dan apresiasi atas dukungan yang diberikan masyarakat Melayu Banjar terhadap pembangunan ibu kota negara (IKN) Nusantara.
"IKN sudah kita mulai dengan membangun infrastruktur, membangun istana dan membangun gedung-gedung kementerian," ungkapnya.
Baca Juga: Ada Prabowo Dampingi Jokowi di Kalsel
Jokowi menjelaskan dalam pembangunan IKN, tidak hanya ada pemindahan fisik gedung-gedung yang menjadi fokus tapi juga soal merubah mindset masyarakat untuk lebih maju dan bersaing dengan masyarakat negara lain.
"Yang ingin kita pindahkan bukan fisiknya sebetulnya, kita ingin membangun cara-cara kerja yang baru dengan melayani masyarakat yang lebih cepat lagi. Kita ingin juga merubah pola pikir sehingga kita bisa bersaing dengan negara-negara lain," lanjutnya.
Ia berharap masyarakat Melayu Banjar menjadi tuan rumah di tanah sendiri.
"Masyarakat Melayu Banjar diharapkan berperan aktif dan menjadi bagian penting dari sejarah terwujudnya IKN," tukasnya.