bakabar.com, BANJARMASIN - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Palangka Raya menduga ada kesengajaan dalam kasus kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang selama ini seolah meneror warga.
"Karhutla di beberapa tempat memang kuat indikasinya ada unsur kesengajaan oleh manusia, sehingga beberapa titik muncul kobaran api di mana-mana," kata Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Palangka Raya Heri Fauzi dikutip dari Antara, Rabu (7/6).
Baca Juga: Optimalkan Penggunaan Aplikasi DLK, Polres Dumai Ungkap 4 Kasus Karhutla
Indikasi itu, kata dia, seperti karhutla di Kecamatan Jekan Raya, tepatnya di Jalan Tjilik Riwut Km 13-14. Petugas BPBD Palangka Raya menemukan tumpukan rumput yang letaknya berdekatan lahan terbakar.
Kemudian tim di lapangan, sempat diamankan satu orang terduga pelaku pembakar lahan, kemudian diserahkan ke aparat yang berwajib.
Baca Juga: Kasus Karhutla di Kalsel, Ada Perusahaan yang Lolos Ganti Rugi Ratusan Miliar
"Dengan adanya hal tersebut maka pihaknya akan terus melakukan pemantauan di lapangan, apalagi cuaca saat ini sangat terik dan sering muncul titik panas di beberapa titik setiap harinya," kata Heri Fauzi.
Berdasarkan data yang dihimpun dari BPBD Kota Palangka Raya, sejak 1 Januari sampai 5 Juni 2023 pihaknya mencatat ada 29 kejadian karhutla dari lima kecamatan. Sementara lahan yang terbakar seluas 21 hektare.
Baca Juga: Kasus Karhutla di Kalsel, Ada Perusahaan yang Lolos Ganti Rugi Ratusan Miliar
BPBD Palangka Raya mengimbau kepada masyarakat untuk bekerja sama dalam menekan terjadinya karhutla. Sehingga tak sampai mengganggu seluruh aktivitas masyarakat seperti perekonomian, kesehatan, dan lain sebagainya.
Menurut Heri, meski Karhutla belum mengakibatkan Palangka Raya diselimuti asap tipis atau tebal, namun dikhawatirkan jika tidak ditanggulangi dengan cepat, maka bukan berarti potensi itu muncul.
