Tembakau Gagal Panen, Bupati Jember Minta Petani Peduli Irigasi

Bupati Jember Hendy Siswanto meminta petani peduli dengan pendangkalan saluran irigasi. Buntut gagal panen tembakau lantaran terendam banjir.

Featured-Image
Bupati Jember Hendy Siswanto ketika menghadiri acara peringatan hari Koperasi, Jumat (14/7). (apahabar.com/M Ulil Albab)

bakabar.com, JEMBER - Bupati Jember Hendy Siswanto meminta petani peduli dengan pendangkalan saluran irigasi. Buntut gagal panen tembakau lantaran terendam banjir.

Di sisi lain, Hendy bakal fokus memperbaiki tanggul untuk mengatur besaran volume air yang akan dialirkan.

"Petani harus sedikit memperbaiki saluran, di-dalami," kata Hendy kepada Apahabar, Jumat (14/7).

Baca Juga: Gagal Panen Tembakau Jember: Petani Bingung Bayar Utang

Sedikitnya, terdapat 3.200 hektare tanaman tembakau di Kecamatan Wuluhan dan Ambulu Jember terendam banjir, Jumat pekan lalu.

Menanggapi banyaknya petani yang mengeluhkan tanggungan utang bank, Hendy menjanjikan bisa berkomunikasi dengan pihak perbankan.

Sebab kebijakan relaksasi, atau tambahan waktu pembayaran utang, merupakan kewenangan perbankan.

"Relaksasi, itu kewenangan perbankan, Pemkab bisa memfasilitasi itu," ujarnya.

Tanaman Tembakau Terendam
Tanaman tembakau milik petani di Ambulu terendam banjir, Jumat (7/7). Foto: Polsek Ambulu

Tak Ada Asuransi

Selain itu, Pemkab Jember juga belum memasukkan tanaman tembakau yang mengalami gagal panen ke dalam asuransi.

"Kami belum masukkan ke hal seperti itu. Yang kita masukkan, sawah yang menggunakan pupuk organik. Dan tanaman Padi," ujarnya.

Hendy menyebut mengatakan, jenis tanaman yang sudah masuk asuransi yakni padi. Hendy berharap agar pihak asuransi Jasindo mau mengcover tanaman tembakau.

Baca Juga: Tembakau Jember Gagal Panen, Petani Terjerat Utang

"Kita tanya ke asuransinya, mau apa enggak. Jasindo belum tentu mau, mudah mudahan mau. Kita berharap mau," jelasnya.

Kerugian petani tembakau yang gagal panen akibat terendam banjir diperkirakan mencapai miliaran rupiah. Asumsinya, per hektare tanaman tembakau bisa menghabiskan biaya Rp50 juta.

Sementara luasan 3.200 hektare, belum termasuk di Kecamatan Puger dan Jenggawah yang juga terdapat banyak tanaman tembakau.

Lebih lanjut, Hendy berjanji bakal fokus memperbaiki tanggul dan pintu irigasi pertanian yang rusak. Ia berharap agar petani mau turut membantu menggali saluran yang dangkal.

Baca Juga: Sawah Terendam Air, Petani Tembakau Jember Terancam Gagal Panen

"Kami memperbaiki pintu irigasi, mengatur debit air yang masuk. Nanti volume (air yang dialirkan) bisa diatur," jelasnya.

Selain itu Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCT) yang masuk ke Pemkab juga bakal digunakan untuk membantu kebutuhan pupuk petani.

"DBCHT lewat anggaran itu akan kita bantu kebutuhan pupuk," janjinya.

Tanaman Tembakau Layu
Tanaman Tembakau di kawasan Jenggawah, Jember layu setelah terus menerus diguyur hujan, Sabtu (8/7). (bakabar.com/ M Ulil Albab).

Pemerintah Harus Turun, Jangan Hanya Mendata!

Sementara itu, Ketua Poktan Tani Makmur, Desa Dukuh Dempok, Wuluhan, Sucipto berharap agar pemerintah tidak hanya melakukan pendataan, namun juga turun untuk memberikan bantuan bibit, relaksasi utang bank, hingga bantuan pupuk.

"Paling tidak ada keringanan, intinya harus hadir dari semua elemen, dari Pemkab, perbankan, masak mau dibiarkan saja," kata Sucipto kepada Apahabar.

Baca Juga: 5 Gudang Tembakau di Jember Ludes Terbakar, Warga Berhamburan

Biasanya, kata Sucipto, di Bulan Agustus juga bakal ada penanaman tembakau jenis Naaogst. Tembakau bahan baku rokok cerutu tersebut kini sudah tidak mendapatkan subsidi pupuk.

Ia berharap, selain benih, setidaknya pemerintah mau membantu kebutuhan pupuk.

"Kalau kami yang jelas, kan sudah ada pendataan, apakah pemerintah hanya mendata. Nggak tahu akan dibantu apa, benih atau pupuk. Jadi harapan petani," katanya.

Editor


Komentar
Banner
Banner