apahabar, JAKARTA-Kematian eks Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional Ferry Baldan masih menjadi teka-teki. Ia ditemukan meninggal dunia di dalam mobilnya pada Jumat (2/12).
Sayangnya, tabir kematiannya tak bisa ditelusuri lebih jauh oleh kepolisian karena keluarga menolak untuk melakukan autopsi pada jenazah Ferry.
Dikonfirmasi melalui sambungat telepon, Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Endra Zulpan menjelaskan jika keluarga telah membuat pernyataan tidak bersedia untuk melakukan otopsi dan pengecekan tubuh ulang.
"Pihak keluarga membuat pernyataan tidak bersedia melakukan otopsi dan pemeriksaan ulang pada tubuh korban," tuturnya Sabtu (3/12).
Baca Juga: Sejumlah Warga Puntun DiTangkap, Buntut Kematian Polisi di Kampung 'Narkoba' Kalteng
Ia juga menjelaskan, meski terlihat misterius namun tidak ada bekas luka pada tubuh Ferry sejak ditemukan di basement Hotel Bidakara Jakarta.
"Tidak ada bekas luka," imbuh Kombes Zulpan.
Sementara itu, berdasarkan keterangan dari pihak keluarga, Ferry memiliki riwayat penyakit hipertensi, gula dan diabetes.
Sebelum meninggal, Ferry sempat hilang kontak pada Kamis (1/12), setelah menghadiri acara yang berlangsung di Hotel Bidakara.
"Acara mulai pada pukul 09.00 WIB sampai dengan 12.28 WIB, setelah acara korban sudah tidak ada kabar, korban ditemukan di dalam mobil dengan keadaan tidak terkunci, dalam keadaan sudah tidak bernyawa." tutupnya.
Pihak keluarga juga menyampaikan bahwa Ferry memang sebelumnya mengeluhkan sakit gigi kepada sang isteri dan memintanya membelikan obat.