"Pertama kali saya ketemu langsung sama Bu Merthy di ruang tamu. Itu disampaikan oleh Bu Merthy 'Ma, Dody ada masalah,' katanya gitu. Di situ saya masih bertanya-tanya 'masalah apa'. Saya berpikir mungkin masalah pekerjaan, 'Nanti biar Bapak saja yang menyampaikan' kata Bu Merthy," ungkap Rakhma.
Saat berbincang, Teddy Minahasa kemudian muncul. "Kemudian nggak lama setelah itu, bapak datang dan duduk. Setelah duduk, Pak Teddy bertanya kepada saya 'Jadi ceritanya gimana?', dijawab oleh Bu Merthy bilang 'Pa, Rakhma ini nggak tahu apa-apa, dia nggak tahu masalah Dody'," imbuh dia.
Selanjutnya, Teddy menceritakan bahwa Dody kini sedang menjalani pemeriksaan di Polda Metro Jaya terkait kasus narkoba. Ia juga menjelaskan bahwa secara langsung Teddy memerintahkan Dody menyisihkan sabu seberat 5 kilogram untuk digunakan menjebak Linda.
Baca Juga: Terdakwa Linda Simpan Nomor Kontak Teddy Minahasa dengan Nama 'My Jendral'
"Kemudian baru disampaikan sama Pak Teddy saat itu, menyampaikan bahwa 'Dody sekarang ada di Polda Metro, di narkoba, sedang diperiksa'. Kemudian Pak TM menyampaikan saat itu 'Saya memang pernah memerintahkan Dody untuk menyisihkan sabu 5 kilogram dengan tujuan menjebak Linda, karena saya punya kenalan bernama Linda," jelasnya.
"Itu sudah menipu saya dua kali. Sekarang saya mau menjebak dia, nanti sabu itu dikirim Dody ke Linda setelah sampai ke tangan Linda, Dody juga yang menangkap Linda'. Itu pernyataan beliau," lanjut dia.
Baca Juga: Saksi Ahli Buka Isi Makna Surat Kecil Teddy Minahasa ke Dody
Rakhma berpendapat bahwa saat dirinya bertemu dengan Teddy, Teddy terlihat kesal dan menyayangkan AKBP Dody yang juga menyebut namanya dalam proses pemeriksaan.
"Sebelumnya Pak Teddy itu menyampaikan ada yang dikatakan seperti ini 'Kenapa Dody harus menyebut nama saya?' Itu yang membuat Pak TM kesal. 'Harusnya kalau Dody tidak menyebut nama saya, saya bisa bantu untuk Dody keluar. Kalau dua-duanya masuk, siapa yang bisa nolong?' Itu yang disampaikan Pak TM," ujarnya.