bakabar.com, JAKARTA - Tanggul laut pesisir di kampung Muara Baru, Penjaringan, Jakarta Utara mengalami keretakan. Akibatnya, air laut merembes ke pemukiman dan menggenang di balik tanggul tersebut.
Pengamat Tata Kota Universitas Trisakti, Nirwono Yoga, menyebut ombak dan gelombang laut yang kuat sangat akan berpengaruh terhadap kekuatan tanggul, yg seiring waktu kekuatannya menurun. Sehingga tanggul tersebut harus diantisipasi sejak dini sebelum jebol.
"Perawatan dan pemeliharaan tanggul rutin tentu membutuhkan biaya besar sehingga upaya pencegahan dapat dilakukan sejak awal semisal ada tanda-tanda retakan pada dinding tanggul dapat diantisipasi sejak dini sebelum tanggul jebol," kata Nirwono saat dihubungi bakabar.com, Minggu (22/1).
Baca Juga: Pj Heru Bangun Proyek Tanggul, Pengamat: Perlu Perawatan Ekstra
Namun, Nirwono menyebut dalam mengantisipasi tanggul jebol, biaya perawatannya yang mahal menjadi tidak langsung dikerjakan ketika ada keretakan atau pun bocor.
"Biaya perawatan dan pemeliharaan tanggul yang mahal menjadi kendala utama sehingga upaya perbaikan tanggul sejak awal seringkali tidak dapat langsung dikerjakan," ujarnya.
Untuk diketahui, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta telah menggelar rapat pimpinan (Rapim) di Ruang Rapim Balai Kota, Jakarta Pusat, Selasa (3/1).
Baca Juga: Kisah Dilema Warga di Muara Baru Khawatir Tanggul Rembes
Dalam rapat tersebut, Pemprov DKI Jakarta membahas progres pembangunan tanggul pesisir Jakarta atau National Capital Integrated Coastal Development (NCICD).
"Yang pertama, kami dari jam 10.00 WIB tadi membahas NCICD, ada tanggul untuk pantai dan laut," kata Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono kepada awak media, di Balai Kota, Jakarta Selatan, Selasa (3/1).