bakabar.com, CIANJUR - Keluarga Sugeng Guruh Gautama pengemudi Mobil Audi A6 yang ditetapkan sebagai tersangka tabrak lari mahasiswi Cianjur, menyesalkan sikap majikannya yakni Nur yang kini menghilang setelah ramai kasus dugaan tabrak lari yang menyeret nama Sugeng.
Kakak Sugeng, Wulan Andriani (47) saat ini mengharapkan keadilan untuk adiknya tersebut. Sebab, dari awal menurut Wulan sudah ada kejanggalan dari Nur yang saat diketahui sebagai istri kedua Kompol D yang disebut-sebut salah satu pejabat polisi yang ada dalam rombongan menuju TKP pembunuhan berantai Wowon Cs.
"Sebagai majikan dari Sugeng, harusnya Bu Nur lihat anak buahnya dijadikan tersangka dan ditahan seperti ini, harusnya dia juga ada rasa takut bukan menghilang," katanya kepada bakabar.com, Selasa (7/2).
Baca Juga: Tidak Prosedural, Kuasa Hukum Sugeng Lakukan Pra Peradilan untuk Kliennya
Ia tetap meminta agar adiknya yang ditetapkan sebagai tersangka tersebut dapat kembali dipulihkan. Karena itu ia mendesak agar Nur dapat kembali mengaktifkan kembali ponselnya.
"Ayolah Ibu Nur keluar, aktifkan HP yuk kita duduk sama-sama. Kan nanti ada jalur hukum siapa yang salah sebenarnya siapa," katanya.
Selain itu, ia yang mewakili keluarga juga mempertanyakan status tersangka dan Daftar Pencarian Orang (DPO) yang begitu cepat disematkan ke adiknya.
Wulan mengaku kecewa saat hendak memberikan klarifikasi ke Polres Cianjur, Sugeng malah ditetapkan sebagai tersangka sekaligus masuk dalam DPO.
"Kalau DPO kan ada surat pemberitahuan ke keluarga sampai tiga kali. Kalau tidak menghadap terus baru bisa ditetapkan sebagai DPO," tandasnya.
Baca Juga: Kejari Masih Dalami Berkas Perkara Kasus Tabrak Lari Mahasiswi Cianjur
Wulan mengatakan dirinya selaku keluarga Sugeng meminta Nur, majikan Sugeng tersebut untuk tidak sembunyi serta ikut bertanggung jawab terkait kasus yang dihadapi Sugeng.
"Jadi di sini saya selaku keluarga Sugeng hanya memohon keadilan untuk Sugeng. Khususnya buat Ibu Nur," pungkasnya.
